SUMENEP, Jawa Pos Radar Madura – Robohnya pagar balai latihan kerja (BLK) di Desa Pandeman, Kecamatan Arjasa, perlu dicurigai. Sebab, bangunan tersebut baru selesai dikerjakan pada 2020 lalu dengan menelan anggaran Rp 254 juta.
Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sumenep sudah mendengar kabar robohnya pagar BLK tersebut. Sebagai langkah konkret, pihaknya langsung melakukan pengecekan.
Plt Kepala Disnaker Sumenep Didik Wahyudi mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan mengenai robohnya pagar BLK di Arjasa. Panjangnya berkisar 15,8 meter. Hasil pengecekan sementara murni karena faktor alam.
”Anak buah saya sudah melakukan pengecekan lokasi. Ternyata, karena guyuran hujan,” kata dia kemarin.
Menurut Didik, peristiwa robohnya pagar BLK Arjasa itu terjadi sekitar 17 Oktober lalu. Ketika itu, curah hujan cukup deras. Bahkan, dari pukul 09.00–11.00. ”Karena lokasi BLK itu masuk dataran rendah, sehingga aliran air menerjang pagar itu,” ujarnya.
Didik menyampaikan, atas kejadian tersebut, pihaknya sudah melaporkan secara tertulis ke bupati, bappeda, dan OPD lain. ”Alhamdulillah dapat respons, insyaallah 2022 akan diperbaiki,” terangnya.
Dia menyatakan, seandainya masih bisa dianggarkan di APBD perubahan 2021, kemungkinan dapat teranggarkan. Tetapi, berhubung APBD perubahan 2021 sudah kelar, tidak bisa diperbaiki tahun ini.
”Terpaksa tahun depan,” ucapnya.
Yang jelas, robohnya pagar BLK itu bukan karena kualitas pekerjaan. Tetapi karena curah hujan yang cukup deras. Itu yang menjadi penyebab. ”Sejauh ini kami belum menemukan karena masalah kualitas, tetapi benar-benar faktor alam,” tandasnya.