SUMENEP, Jawa Pos Radar Madura – Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini mendatangi Kabupaten Sumenep kemarin (29/1). Kunjungan itu dalam rangka memberikan bantuan kepada Assyifa Aulia Susanti, anak asal Pulau Kangean yang lahir tanpa anus. Kasus tersebut ditemukan saat Kemensos melakukan skrining melalui berbagai media.
Kemensos RI Tri Rismaharini mengatakan, selama ini pihaknya memang memiliki program khusus untuk melakukan skrining pemberitaan di seluruh Indonesia. Itu semua dilakukan untuk mengetahui kondisi maupun keadaan masyarakat di berbagai daerah.
Kemudian, informasi yang dimuat di dalam berbagai media itu ditampung dan ditindaklanjuti. Tentu dengan menerapkan skala prioritas. ”Setiap hari kami ada skrining, 4 sampai 10 berita. Terkait apa saja yang harus kami tangani,” katanya.
Maka dari itu, dirinya sangat mengucapkan terima kasih terhadap keberadaan media selama ini. Sebab, sudah banyak menginformasikan tentang keberadaan masyarakat di bawah. Sehingga, dirinya dapat mengetahui keberadaan anak berusia dua tahun di Sumenep yang tidak memiliki anus.
”Saya ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan media. Karena berita Assyifa ini kami dapatkan dari skrining media,” ucap Tri Rismaharini.
Mantan wali kota Surabaya itu menyampaikan, dalam penanganan kasus seperti Assyifa, Kemensos melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah. Tujuannya, agar permasalahan tersebut dapat segera tertangani dan tidak ada yang ditelantarkan.
Namun, terkadang yang menjadi hambatan jarak yang jauh. Sehingga, membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan penanganan dan pemberian bantuan. ”Memberikan bantuan seperti ini tidak mudah, apalagi yang ada di kepulauan seperti Kangean ini,” ulas Tri Rismaharini.
Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan, selama ini pemerintah daerah dan pusat saling berkoordinasi. Tujuannya, untuk memonitor setiap permasalahan yang ada di daerah. ”Ini pemerintah daerah dan pusat sama-sama memonitor. Ini bentuk responsif dari pemerintah pusat melihat kondisi di berbagai daerah,” ucapnya.
Menurut dia, kasus anak lahir tanpa anus di Sumenep terbilang banyak. Bukan hanya ada di Pulau Kangean. Di Kecamatan Ganding, Lenteng, dan Manding juga ada. Penanganannya itu tidak mudah. Sebab, membutuhkan penanganan medis yang cukup rumit.
Terkait dengan Assyifa Aulia Susanti, kata bupati, sudah menjalani tahapan operasi pada Desember 2022. ”Mungkin nanti awal Maret juga akan dilakukan operasi. Proses penanganannya itu tidak mudah dan banyak tahapannya. Butuh banyak pertimbangan medis yang harus dilakukan, karena tidak bisa langsung ditangani,” ucap Achmad Fauzi. (iqb/han)