SUMENEP – Banyak cara dilakukan warga untuk memprotes pemerintah. Salah satunya seperti dilakukan Moh. Zaini, warga Desa Pabian, Kecamatan Kota Sumenep. Dia memancing di tengah jalan sebagai sindiran atas banyaknya genangan di jalan protokol.
”Ini bukan mancing, melainkan sindiran kepada pemerintah saja,” katanya Kamis (29/11). Pantaun RadarMadura.id ada beberapa lokasi yang menjadi spot memancing. Di antaranya di Jalan Trunojoyo dan Jalan Adirasa.
Aksi Moh. Zaini mendapat perhatian warga. Beberapa di antaranya malah tertawa melihat aksi tersebut. ”Setiap hujan deras selalu ada air sedalam lutut, kasihan para pengguna jalan,” ucapnya jengkel.
Pria yang memakai topi itu sangat serius menjalankan aksi. Dia mengaku membeli ikan di pasar seharga Rp 4.000. Ikan itu diikat tali, kemudian diikatkan ke stik pancing. ”Saya berharap, pemerintah memperhatikan masalah ini,” kritiknya.
Pengamatan RadarMadura.id, air hujan tidak hanya tergenang di Jalan Trunojoyo. Di lokasi lain juga sama. Yakni, di simpang empat Jalan Setia Budi, Desa Kolor. Di jalan tersebut banyak pengendara harus mendorong sepedanya karena mogok.
Selain di jalan, air meluap ke rumah warga. Warga memilih pasrah dan berharap ada perhatian pemerintah untuk menangani masalah tersebut. ”Sudah langganan genangan air setiap hujan,” ucap Andre, laki-laki yang bekerja di Swalayan Sakinah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Sumenep Abd. Rahman mengatakan, pihaknya hanya mengatasi dampak banjir. Terkait banjir, itu merupakan wewenang DPRKP dan cipta karya. ”Bukan mengatasi banjirnya, tapi hanya dampaknya,” tuturnya.
Kabid Penataan Bangunan dan Lingkungan Dinas PRKP dan Cipta Karya sumenep Sutrisno saat dimintai keterangan RadarMadura.id, ia memberikan saran kepada atasannya. ”Kalau itu silakan ke Kadis saja,” singkatnya.
Kepala DPRKP dan Cipta Karya Sumenep Bambang Irianto belum bisa memberikan penjelaskan terkait masalah itu. Saat dikonfirmasi, dia mengaku tengah sibuk. ”Masih rapat,” katanya. (c2)