24.1 C
Madura
Wednesday, March 22, 2023

Pasien PDP Sumenep Meninggal Dunia

SUMENEP – Jumlah pasien terkonfirmasi coronavirus disease 2019 (Covid-19) Sumenep lima orang hingga 30 April 2020. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) satu orang. Namun, pasien PDP ini meninggal dunia.

Pasien atas nama Suhil itu merupakan perantau yang baru datang dari Jakarta. Pria 38 tahun itu berobat ke rumah sakit dengan keluhan sakit perut. Pasien itu sempat dirujuk ke RSUD dr Soetomo, Surabaya. Sebab, RSUD dr H Moh. Anwar Sumenep tidak sanggup melakukan operasi.

Setelah operasi, kondisi kesehatan pasien sempat membaik. Namun, kondisinya kembali memburuk saat hendak dibawa pulang untuk perawatan di rumah. Karena dia punya riwayat baru pulang dari daerah lokal transmisi, oleh pihak rumah sakit di Surabaya dirawat di ruang isolasi dan ditetapkan PDP.

Baca Juga :  SMAN 1 Batuan Sabet Juara Nasional

Warga Desa Campaka, Kecamatan Pasongsongan, itu sudah dua kali melakukan rapid test. Hasilnya nonreaktif. Bahkan, sudah melakukan tes swab tenggorokan. Hasilnya juga negatif. ”Penetapan PDP itu hanya berdasarkan riwayat perjalanan pasien,” terang Ketua Tim Kewaspadaan Covid-19 Sumenep Andri Dwi Wahyudi.

Pihak rumah sakit sudah menyarankan untuk menjalani rawat inap setelah dari Surabaya. Namun, pihak keluarga meminta yang bersangkutan di rawat di rumah. Dia meninggal dunia di rumahnya Selasa (28/4). ”Pasien PDP itu bukan gejala Covid-19. Semua hasil tesnya negatif,” jelasnya. (jun/luq)

SUMENEP – Jumlah pasien terkonfirmasi coronavirus disease 2019 (Covid-19) Sumenep lima orang hingga 30 April 2020. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) satu orang. Namun, pasien PDP ini meninggal dunia.

Pasien atas nama Suhil itu merupakan perantau yang baru datang dari Jakarta. Pria 38 tahun itu berobat ke rumah sakit dengan keluhan sakit perut. Pasien itu sempat dirujuk ke RSUD dr Soetomo, Surabaya. Sebab, RSUD dr H Moh. Anwar Sumenep tidak sanggup melakukan operasi.

Setelah operasi, kondisi kesehatan pasien sempat membaik. Namun, kondisinya kembali memburuk saat hendak dibawa pulang untuk perawatan di rumah. Karena dia punya riwayat baru pulang dari daerah lokal transmisi, oleh pihak rumah sakit di Surabaya dirawat di ruang isolasi dan ditetapkan PDP.

Baca Juga :  Evelyn Sabet Juara 1 Lomba Renang Piala Wali Kota Surabaya


Warga Desa Campaka, Kecamatan Pasongsongan, itu sudah dua kali melakukan rapid test. Hasilnya nonreaktif. Bahkan, sudah melakukan tes swab tenggorokan. Hasilnya juga negatif. ”Penetapan PDP itu hanya berdasarkan riwayat perjalanan pasien,” terang Ketua Tim Kewaspadaan Covid-19 Sumenep Andri Dwi Wahyudi.

Pihak rumah sakit sudah menyarankan untuk menjalani rawat inap setelah dari Surabaya. Namun, pihak keluarga meminta yang bersangkutan di rawat di rumah. Dia meninggal dunia di rumahnya Selasa (28/4). ”Pasien PDP itu bukan gejala Covid-19. Semua hasil tesnya negatif,” jelasnya. (jun/luq)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/