SUMENEP – Langkah pemerintah untuk meningkatkan kualitas produksi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus dilakukan. Upaya itu dilakukan agar menjadi produk unggulan dan mampu bersaing di pasar modern.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskop UM) Sumenep Sustono menyampaikan, pembinaan kepada pelaku UMKM terus dilakukan pemerintah. Mulai akses permodalan, pengelolaan produk, pengemasan hingga pemasaran.
Mantan Kadishub itu tidak menampik, pengembangan produk di Sumenep tidak hanya ditangani satu organisasi perangkat daerah (OPD). Seperti UMKM yang ditangani diskop UM serta industri kecil dan menengah (IKM) yang ditangani dinas perdagangan.
Namun, yang dibutuhkan ke depan adalah layanan terpadu dengan maksud sama. Demi meningkatkan usaha produksi agar lebih bersaing dengan berbagai level. Misalnya, 8 produk IKM yang berhasil dipasarkan di Indomaret adalah domain dinas perdagangan. Tapi yang perlu diingat, bahwa IKM itu pasti berangkat dari UMKM.
Antar-OPD memiliki tugas pengembangan yang sama sesuai koridor yang ditentukan. Agar ada peningkatan pembedayaan dari setiap unit usaha. Apalagi, bantuan modal dari pemerintah juga dikucurkan di tengah terpaan pandemi Covid-19.
”Kami sangat mendukung produk IKM yang sudah masuk pasar modern. Dipasarkan di toko Indomaret. IKM itu pasti diawali dari UMKM dulu,” jelasnya.
Menurut Sustono, pemerintah tengah merencanakan perampingan OPD tahun ini. Salah satunya, instansi yang dipimpinnya akan digabung dengan dinas perdagangan. Secara konsep ini lebih praktis untuk memadukan layanan pembinaan usaha mikro. Baik untuk kategori UMKM maupun kategori IKM.
”Nanti kalau sudah disatukan, pasti akses binaan lebih mudah karena tidak lagi terkotak-kotak seperti sekarang,” jelasnya. (jun/luq/par)
SUMENEP – Langkah pemerintah untuk meningkatkan kualitas produksi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus dilakukan. Upaya itu dilakukan agar menjadi produk unggulan dan mampu bersaing di pasar modern.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskop UM) Sumenep Sustono menyampaikan, pembinaan kepada pelaku UMKM terus dilakukan pemerintah. Mulai akses permodalan, pengelolaan produk, pengemasan hingga pemasaran.
Mantan Kadishub itu tidak menampik, pengembangan produk di Sumenep tidak hanya ditangani satu organisasi perangkat daerah (OPD). Seperti UMKM yang ditangani diskop UM serta industri kecil dan menengah (IKM) yang ditangani dinas perdagangan.
Namun, yang dibutuhkan ke depan adalah layanan terpadu dengan maksud sama. Demi meningkatkan usaha produksi agar lebih bersaing dengan berbagai level. Misalnya, 8 produk IKM yang berhasil dipasarkan di Indomaret adalah domain dinas perdagangan. Tapi yang perlu diingat, bahwa IKM itu pasti berangkat dari UMKM.
Antar-OPD memiliki tugas pengembangan yang sama sesuai koridor yang ditentukan. Agar ada peningkatan pembedayaan dari setiap unit usaha. Apalagi, bantuan modal dari pemerintah juga dikucurkan di tengah terpaan pandemi Covid-19.
”Kami sangat mendukung produk IKM yang sudah masuk pasar modern. Dipasarkan di toko Indomaret. IKM itu pasti diawali dari UMKM dulu,” jelasnya.
Menurut Sustono, pemerintah tengah merencanakan perampingan OPD tahun ini. Salah satunya, instansi yang dipimpinnya akan digabung dengan dinas perdagangan. Secara konsep ini lebih praktis untuk memadukan layanan pembinaan usaha mikro. Baik untuk kategori UMKM maupun kategori IKM.
- Advertisement -
”Nanti kalau sudah disatukan, pasti akses binaan lebih mudah karena tidak lagi terkotak-kotak seperti sekarang,” jelasnya. (jun/luq/par)