22 C
Madura
Friday, March 31, 2023

Panggil Oknum Guru Nakal

SUMENEP – Penyegelan SD Sepanjang V, Desa Tanjung Kiaok, Kecamatan Sapeken, berbuntut panjang. Meski permasalahan di sekolah tersebut selesai, Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep berjanji memanggil oknum guru yang kerap bolos kerja.

Penyegelan terjadi pada Senin (26/11) oleh orang tua siswa. Mereka geram karena guru di sekolah tersebut jarang masuk. Kejadian itu menambah rentetan kasus penyegelan terhadap lembaga pendidikan di kepulauan. Beberapa waktu lalu SD Bancamara 2 disegel warga yang mengaku sebagai pemilik tanah.

”Penyegelannya hari Senin. Saat disegel itu murid tidak bisa masuk, tapi guru bisa. Penyebabnya, warga jengkel ada guru yang jarang ngantor,” ungkap Kepala Disdik Sumenep Moh. Shadik kepada RadarMadura.id Selasa (27/11).

Baca Juga :  Amankan Pemilu, Polres dan Kodim Sumenep Siagakan 961 Personel

Untuk mengatasi permasalahan itu, Shadik mengaku bakal bertindak tegas. Dia tidak membenarkan seorang pengajar meninggalkan sekolah tanpa alasan yang jelas. Atas kejadian itu, Shadik berjanji akan memanggil oknum guru nakal tersebut.

 ”Sekarang permasalahannya sudah beres. Hari ini kami mengirim tim survei untuk datang ke lokasi dan menyelesaikan permasalahan di sana. Murid bisa masuk dan proses belajar-mengajar sudah kembali seperti biasa. Meski begitu, kami akan tetap memanggil oknum yang melanggar peraturan ini,” tegasnya.

Dia berharap, kejadian semacam itu tidak terulang lagi. Shadik juga meminta masyarakat tidak tergesa-gesa mengambil keputusan untuk menyegel sekolah. Sebab, dengan melakukan hal itu, proses belajar-mengajar akan terhambat dan siswa dirugikan.

Baca Juga :  Embracing Jakarta Muslim Fashion Week

Jika memang ada masalah, jelas Shadik, pihaknya siap menampung dan menindaklanjuti keluhan masyarakat. ”Kalau ada masalah langsung lapor ke disdik. Kami terbuka untuk aduan. Untuk masyarakat jangan segan-segan melaporkan guru bandel kepada kami,” pungkasnya. 

 

SUMENEP – Penyegelan SD Sepanjang V, Desa Tanjung Kiaok, Kecamatan Sapeken, berbuntut panjang. Meski permasalahan di sekolah tersebut selesai, Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep berjanji memanggil oknum guru yang kerap bolos kerja.

Penyegelan terjadi pada Senin (26/11) oleh orang tua siswa. Mereka geram karena guru di sekolah tersebut jarang masuk. Kejadian itu menambah rentetan kasus penyegelan terhadap lembaga pendidikan di kepulauan. Beberapa waktu lalu SD Bancamara 2 disegel warga yang mengaku sebagai pemilik tanah.

”Penyegelannya hari Senin. Saat disegel itu murid tidak bisa masuk, tapi guru bisa. Penyebabnya, warga jengkel ada guru yang jarang ngantor,” ungkap Kepala Disdik Sumenep Moh. Shadik kepada RadarMadura.id Selasa (27/11).

Baca Juga :  DPD PAN Gelar Konsolidasi Kader

Untuk mengatasi permasalahan itu, Shadik mengaku bakal bertindak tegas. Dia tidak membenarkan seorang pengajar meninggalkan sekolah tanpa alasan yang jelas. Atas kejadian itu, Shadik berjanji akan memanggil oknum guru nakal tersebut.

 ”Sekarang permasalahannya sudah beres. Hari ini kami mengirim tim survei untuk datang ke lokasi dan menyelesaikan permasalahan di sana. Murid bisa masuk dan proses belajar-mengajar sudah kembali seperti biasa. Meski begitu, kami akan tetap memanggil oknum yang melanggar peraturan ini,” tegasnya.

Dia berharap, kejadian semacam itu tidak terulang lagi. Shadik juga meminta masyarakat tidak tergesa-gesa mengambil keputusan untuk menyegel sekolah. Sebab, dengan melakukan hal itu, proses belajar-mengajar akan terhambat dan siswa dirugikan.

Baca Juga :  Dewan Siap Bersinergi dengan Kapolres Baru

Jika memang ada masalah, jelas Shadik, pihaknya siap menampung dan menindaklanjuti keluhan masyarakat. ”Kalau ada masalah langsung lapor ke disdik. Kami terbuka untuk aduan. Untuk masyarakat jangan segan-segan melaporkan guru bandel kepada kami,” pungkasnya. 

- Advertisement -

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/