22 C
Madura
Wednesday, March 22, 2023

Musik Tongtong Menyatukan Keberagaman

SUMENEP – Jantung Kota Sumenep dipenuhi lautan manusia Sabtu malam (26/10). Ribuan warga menyaksikan gelaran Festival Musik Tongtong 2019. Sepanjang rute festival dipadati penonton yang ingin menyaksikan langsung pergelaran musik tradisional tersebut.

Bupati Sumenep A. Busyro Karim menjelaskan, musik tongtong memiliki filosofi kebersamaan dalam keberagaman. Terdiri dari berbagai alat musik, kemudian dipadukan menjadi satu harmoni.

Diharapkan ke depan lagu yang ditampilkan bisa membawa lagu-lagu dari berbagai daerah di Indonesia. Sebagai bentuk persaudaraan. ”Berbeda budaya, suku, dan bahasa, tapi disatukan melalui musik tongtong,” ungkapnya.

Busyro mengapresiasi antusiasme masyarakat yang hadir pada festival tersebut. Terlebih, pengunjung dari luar Sumenep yang sengaja datang untuk menyaksikan gelaran kebudayaan ini.

Baca Juga :  Bupati Fauzi Tegaskan Musik Tongtong Milik Sumenep

Mantan ketua DPRD Sumenep ini menambahkan, acara tahunan itu juga dihadiri sejumlah anggota Forum Silaturahmi Keraton Nusantara. Di antaranya dari Palu, Makassar, Solo, Jogjakarta, Ternate, Bajo, dan daerah lainnya.

”Melalui musik tongtong ini kami ingin menyampaikan bahwa masyarakat Madura senang bersama-sama. Dengan segala perbedaan, kita tetap satu,” ujar bupati dua periode itu.

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep Carto menambahkan, festival musik tongtong tahun ini diikuti sebanyak 30 grup. Peserta datang dari empat kabupaten di Madura, yakni Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan.

Diterangkan, antusias masyarakat setiap tahunnya terus bertambah. Tahun ini pengunjung festival diakui lebih banyak dibandingkan sebelumnya. ”Ini menggambarkan bahwa masyarakat semakin sadar untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal,” ujarnya.

Baca Juga :  H. Latib Jadi Penyambung Lidah Rakyat

Selain dihadiri para anggota Forum Silaturahmi Keraton Nusantara, pihaknya juga mendatangkan peserta Latsar Nasional Pramuka 2019 yang diselenggarakan di Sumenep. Para peserta tersebut datang dari seluruh daerah di Indonesia.

”Sengaja kami undang agar mengetahui kebudayaan Sumenep. Juga bisa ikut memperkenalkan kebudayaan ini kepada masyarakat luas. Itu tujuannya,” tukas Carto.

SUMENEP – Jantung Kota Sumenep dipenuhi lautan manusia Sabtu malam (26/10). Ribuan warga menyaksikan gelaran Festival Musik Tongtong 2019. Sepanjang rute festival dipadati penonton yang ingin menyaksikan langsung pergelaran musik tradisional tersebut.

Bupati Sumenep A. Busyro Karim menjelaskan, musik tongtong memiliki filosofi kebersamaan dalam keberagaman. Terdiri dari berbagai alat musik, kemudian dipadukan menjadi satu harmoni.

Diharapkan ke depan lagu yang ditampilkan bisa membawa lagu-lagu dari berbagai daerah di Indonesia. Sebagai bentuk persaudaraan. ”Berbeda budaya, suku, dan bahasa, tapi disatukan melalui musik tongtong,” ungkapnya.


Busyro mengapresiasi antusiasme masyarakat yang hadir pada festival tersebut. Terlebih, pengunjung dari luar Sumenep yang sengaja datang untuk menyaksikan gelaran kebudayaan ini.

Baca Juga :  Besok DPKS Bahas Penerapan SKS

Mantan ketua DPRD Sumenep ini menambahkan, acara tahunan itu juga dihadiri sejumlah anggota Forum Silaturahmi Keraton Nusantara. Di antaranya dari Palu, Makassar, Solo, Jogjakarta, Ternate, Bajo, dan daerah lainnya.

”Melalui musik tongtong ini kami ingin menyampaikan bahwa masyarakat Madura senang bersama-sama. Dengan segala perbedaan, kita tetap satu,” ujar bupati dua periode itu.

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep Carto menambahkan, festival musik tongtong tahun ini diikuti sebanyak 30 grup. Peserta datang dari empat kabupaten di Madura, yakni Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan.

- Advertisement -

Diterangkan, antusias masyarakat setiap tahunnya terus bertambah. Tahun ini pengunjung festival diakui lebih banyak dibandingkan sebelumnya. ”Ini menggambarkan bahwa masyarakat semakin sadar untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal,” ujarnya.

Baca Juga :  Sejak Lulus 2011, Rahem Tak Pernah Dapat Tunjangan Sertifikasi

Selain dihadiri para anggota Forum Silaturahmi Keraton Nusantara, pihaknya juga mendatangkan peserta Latsar Nasional Pramuka 2019 yang diselenggarakan di Sumenep. Para peserta tersebut datang dari seluruh daerah di Indonesia.

”Sengaja kami undang agar mengetahui kebudayaan Sumenep. Juga bisa ikut memperkenalkan kebudayaan ini kepada masyarakat luas. Itu tujuannya,” tukas Carto.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/