SUMENEP – Festival musik tongtong yang diprakarsai Disbudporapar sukses dan meriah. Event yang bertujuan memeriahkan Harjad Ke-753 Kabupaten Sumenep itu dibanjiri puluhan ribu penonton.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan, festival ini memang sengaja dibatasi hanya 30 peserta. Bahkan, hanya untuk grup musik tongtong asal Sumenep. Mengapa demikian? Sebab, pemerintah semata-mata ingin melakukan pemberdayaan secara khusus. ”Saya batasi karena ini dalam rangka pemberdayaan terhadap kelestarian kesenian,” katanya kepada JPRM.
Menurut Fauzi, musik tongtong sangat berarti bagi masyarakat Sumenep. Sebab, musik tersebut merupakan salah satu warisan budaya tak benda yang penetapannya diakui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. ”Saya tegaskan, bahwa musik tongtong itu punya Sumenep,” tegasnya.
Karena itu, Bupati Fauzi menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Sumenep. Lebih-lebih kepada pelestari yang tergerak dan intens membudayakan musik tongtong hingga saat ini secara turun-temurun. ”Ini tanggaung jawab kita bersama, bukan hanya pemerintah. Kita semua, masarakat Sumenep, harus bangga,” katanya.
Pria yang akrab disapa Bang Uji itu berjanji setiap tahun akan mengupayakan wadah dan ruang kreativitas bagi pencinta musik tongtong. Nantinya bisa berbentuk lomba maupun festival. ”Setiap tahun harus ada,” janjinya. (di/daf)