21.5 C
Madura
Monday, March 27, 2023

Sambut Satu Abad NU

Si Celurit Emas Persembahkan Lukisan KH Hasyim Asy’ari

SUMENEP – Budayawan D. Zawawi Imron mempersembahkan lukisan untuk satu abad usia Nahdlatul Ulama (NU). Pasalnya, tidak mudah bagi organisasi untuk bisa bertahan dalam waktu yang sangat lama seperti NU.

Menyambut satu abad NU pada 7 Februari, si Celurit Emas itu mempersembahkan lukisan pendiri NU KH Hasyim Asy’ari. Menurutnya, Kiai Hasyim Asy’ari merupakan sosok ulama luar biasa. ”Beliau mampu membangkitkan semangat para pemuda, bahkan sampai saat ini,” ungkapnya kemarin (26/1).

Pria asal Batang-Batang, Sumenep, itu melukis Kiai Hasyim supaya semangat perjuangan yang ditanamkan pendiri NU terus hidup. Sebab, api sejarah yang terus dikobarkan mampu meningkatkan semangat. ”Semangat yang dikobarkan pahlawan di masa lalu tidak pernah padam. Makanya, saya sengaja melukis para pahlawan itu supaya dapat terus dikenang,” katanya.

Baca Juga :  Sambut Positif Penundaan Haji

Menurut dia, NU merupakan organisasi kemasyarakatan (ormas) yang sangat besar. Jemaah tersebar ke semua pelosok. Keberadaan NU mampu memberikan banyak manfaat bagi semua kalangan masyarakat.

”Maka dari itu, saya tekankan bahwa NU harus terus dipelihara supaya manfaat yang tersebar untuk masyarakat bisa semakin banyak,” ucapnya.

Zawawi tidak punya penilaian pada satu abad NU ini. Menurut dia, NU sudah cukup luar biasa hadir di tengah masyarakat. Bahkan, pengorbanan dan peran ulama besar NU di seluruh penjuru Indonesia tidak bisa diukur dengan sebatas penilaian.

”Para ulama NU sungguh luar biasa. Sangat tidak pantas rasanya jika para ulama tersebut hanya diberi penilaian semata,” paparnya.

Baca Juga :  Forum Pimpinan PT Komitmen Berikan Sumbangsih kepada Pemerintah

Usia semakin tua. Namun, Zawawi tetap produktif berkarya. Hampir setiap hari melahirkan puisi dan lukisan. ”Pada hari-hari besar tertentu, saya menyempatkan diri untuk melukis pahlawan Indonesia. Termasuk juga ulama NU yang memiliki banyak jasa,” ucapnya.

Dia melukis pahlawan untuk menumbuhkan semangat pemuda sebagaimana dikobarkan para pahlawan. Selain dengan melukis, dia juga sering mengisi aktivitas bersama pemuda. ”Sekalipun usia saya sudah 70 tahun, tapi saya masih memiliki semangat untuk terus mendorong semangat pemuda. Supaya mereka bisa menjadi orang hebat di masa yang akan datang,” pungkasnya. (bus/luq)

SUMENEP – Budayawan D. Zawawi Imron mempersembahkan lukisan untuk satu abad usia Nahdlatul Ulama (NU). Pasalnya, tidak mudah bagi organisasi untuk bisa bertahan dalam waktu yang sangat lama seperti NU.

Menyambut satu abad NU pada 7 Februari, si Celurit Emas itu mempersembahkan lukisan pendiri NU KH Hasyim Asy’ari. Menurutnya, Kiai Hasyim Asy’ari merupakan sosok ulama luar biasa. ”Beliau mampu membangkitkan semangat para pemuda, bahkan sampai saat ini,” ungkapnya kemarin (26/1).

Pria asal Batang-Batang, Sumenep, itu melukis Kiai Hasyim supaya semangat perjuangan yang ditanamkan pendiri NU terus hidup. Sebab, api sejarah yang terus dikobarkan mampu meningkatkan semangat. ”Semangat yang dikobarkan pahlawan di masa lalu tidak pernah padam. Makanya, saya sengaja melukis para pahlawan itu supaya dapat terus dikenang,” katanya.

Baca Juga :  Kepergok Ambil Kotak Amal Masjid, Warga Pamekasan Diserahkan ke Polisi

Menurut dia, NU merupakan organisasi kemasyarakatan (ormas) yang sangat besar. Jemaah tersebar ke semua pelosok. Keberadaan NU mampu memberikan banyak manfaat bagi semua kalangan masyarakat.

”Maka dari itu, saya tekankan bahwa NU harus terus dipelihara supaya manfaat yang tersebar untuk masyarakat bisa semakin banyak,” ucapnya.

Zawawi tidak punya penilaian pada satu abad NU ini. Menurut dia, NU sudah cukup luar biasa hadir di tengah masyarakat. Bahkan, pengorbanan dan peran ulama besar NU di seluruh penjuru Indonesia tidak bisa diukur dengan sebatas penilaian.

”Para ulama NU sungguh luar biasa. Sangat tidak pantas rasanya jika para ulama tersebut hanya diberi penilaian semata,” paparnya.

Baca Juga :  PLN-Kodim Resmikan Jaringan Lisdes Tambuko
- Advertisement -

Usia semakin tua. Namun, Zawawi tetap produktif berkarya. Hampir setiap hari melahirkan puisi dan lukisan. ”Pada hari-hari besar tertentu, saya menyempatkan diri untuk melukis pahlawan Indonesia. Termasuk juga ulama NU yang memiliki banyak jasa,” ucapnya.

Dia melukis pahlawan untuk menumbuhkan semangat pemuda sebagaimana dikobarkan para pahlawan. Selain dengan melukis, dia juga sering mengisi aktivitas bersama pemuda. ”Sekalipun usia saya sudah 70 tahun, tapi saya masih memiliki semangat untuk terus mendorong semangat pemuda. Supaya mereka bisa menjadi orang hebat di masa yang akan datang,” pungkasnya. (bus/luq)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/