22.7 C
Madura
Wednesday, March 22, 2023

Lima Korban Kebakaran Kapal Dibawa ke Surabaya

SUMENEP – Lima korban kebakaran KM Santika Nusantara yang baru diketahui keberadaannya dibawa kembali ke Surabaya. Para korban sebelumnya ditemukan kapal layar motor (KLM) Jaya Indah yang dinakhodai Moh. Mukarrom, 30, warga Desa Bajing Meduro, Kecamatan Serang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Kelima korban atas nama Zainal, 49, asal Desa Tulungrejo, Pare, Kediri; Angga Priyanto, 24, asal Desa Krampon, Torjun, Sampang; dan Mas Panggi, 46, warga Kalimas Baru, Surabaya. Kemudian, Dwi Wicaksono, 55, asal Pare, Kediri, dan Mustakim, 30, warga Desa Tempuran, Simo, Boyolali, Jateng.

Saat ditemukan Jumat (23/8), lima korban tersebut dibawa KLM Jaya Indah Abadi menuju Pulau Karamian. Kemudian, Mukarrom yang menakhodai kapal tersebut baru membawa para korban menuju Pulau Masalembu Sabtu (24/8) sekitar pukul 10.00.

Setiba di Pulau Masalembu, korban dibawa ke puskesmas setempat untuk mendapat perawatan. Berdasarkan informasi, kondisi kelima korban kebakaran KM Santika Nusantara dalam keadaan baik. Hanya, beberapa korban mengalami luka lecet dan luka bakar di bagian kaki.

Baca Juga :  Polisi Periksa Enam ABK KM Samporna Maju

Kepala Kantor UPP Masalembu Taufiqurrahman menyampaikan, kelima korban sudah dibawa ke Surabaya dengan KN Laksmana milik Badan SAR Nasional (Basarnas) Sabtu (24/8) sekitar pukul 22.00. Sebelumnya, 50 korban selamat dan tiga orang meninggal dunia yang dievakuasi ke Pulau Masalembu juga sudah dibawa ke Surabaya menggunakan KN Chundamani Sabtu (24/8) sekitar pukul 03.30.

”Lima korban yang ditemukan nelayan Serang baru dibawa ke Pulau Masalembu sekitar pukul 10.00. Sedangkan korban lain yang 53 orang sudah dibawa dini hari,” ungkap Taufiqurrahman kemarin (25/8).

Pencarian korban terus berlanjut. Kapal patroli dan helikopter milik angkatan laut dikerahkan untuk menyisir perairan Masalembu untuk mencari korban. Termasuk mencari keberadaan bangkai KM Santika Nusantara. Sebab, kapal tersebut sudah tidak diketahui keberadaannya usai mengalami kebakaran. Selain itu, alat komunikasi pada KM Santika Nusantara juga black out.

Baca Juga :  Cangkang dan Daging Sudah Terpisah, Penyu Hijau Dibunuh

”Masih dicari. Kemungkinan terbawa arus atau tenggelam. Masalahnya kalau terbakar bisa jadi timbul lubang pada lambung kapal. Belum ada informasi dari hasil pencarian,” jelas Taufiq saat dihubungi Jawa Pos Radar Madura.

Sementara itu, Kepala BPBD Sumenep Abd. Rahman Riadi memaparkan, sampai saat ini belum ada informasi mengenai adanya penemuan korban baru. Namun, pencarian terus dilakukan. Termasuk meminta bantuan kepada kapal-kapal yang melintas di perairan tersebut untuk ikut memantau.

Menurut dia, Basarnas terus menyisir perairan Masalembu untuk mencari kemungkinan adanya korban lain. Pencarian akan terus dilakukan hingga tujuh hari pasca kejadian. Diharapkan, musibah kebakaran KM Santika Nusantara tidak lagi memakan korban jiwa.

”Belum ada informasi lagi. Mudah-mudahan yang sudah dievakuasi itu merupakan semua penumpang dan ABK,” harapnya. 

SUMENEP – Lima korban kebakaran KM Santika Nusantara yang baru diketahui keberadaannya dibawa kembali ke Surabaya. Para korban sebelumnya ditemukan kapal layar motor (KLM) Jaya Indah yang dinakhodai Moh. Mukarrom, 30, warga Desa Bajing Meduro, Kecamatan Serang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Kelima korban atas nama Zainal, 49, asal Desa Tulungrejo, Pare, Kediri; Angga Priyanto, 24, asal Desa Krampon, Torjun, Sampang; dan Mas Panggi, 46, warga Kalimas Baru, Surabaya. Kemudian, Dwi Wicaksono, 55, asal Pare, Kediri, dan Mustakim, 30, warga Desa Tempuran, Simo, Boyolali, Jateng.

Saat ditemukan Jumat (23/8), lima korban tersebut dibawa KLM Jaya Indah Abadi menuju Pulau Karamian. Kemudian, Mukarrom yang menakhodai kapal tersebut baru membawa para korban menuju Pulau Masalembu Sabtu (24/8) sekitar pukul 10.00.


Setiba di Pulau Masalembu, korban dibawa ke puskesmas setempat untuk mendapat perawatan. Berdasarkan informasi, kondisi kelima korban kebakaran KM Santika Nusantara dalam keadaan baik. Hanya, beberapa korban mengalami luka lecet dan luka bakar di bagian kaki.

Baca Juga :  BPJS Kesehatan Tegaskan Iuran Peserta Mandiri Kelas 3 Tetap Disubsidi

Kepala Kantor UPP Masalembu Taufiqurrahman menyampaikan, kelima korban sudah dibawa ke Surabaya dengan KN Laksmana milik Badan SAR Nasional (Basarnas) Sabtu (24/8) sekitar pukul 22.00. Sebelumnya, 50 korban selamat dan tiga orang meninggal dunia yang dievakuasi ke Pulau Masalembu juga sudah dibawa ke Surabaya menggunakan KN Chundamani Sabtu (24/8) sekitar pukul 03.30.

”Lima korban yang ditemukan nelayan Serang baru dibawa ke Pulau Masalembu sekitar pukul 10.00. Sedangkan korban lain yang 53 orang sudah dibawa dini hari,” ungkap Taufiqurrahman kemarin (25/8).

Pencarian korban terus berlanjut. Kapal patroli dan helikopter milik angkatan laut dikerahkan untuk menyisir perairan Masalembu untuk mencari korban. Termasuk mencari keberadaan bangkai KM Santika Nusantara. Sebab, kapal tersebut sudah tidak diketahui keberadaannya usai mengalami kebakaran. Selain itu, alat komunikasi pada KM Santika Nusantara juga black out.

Baca Juga :  Pegiat Sape Sono’ Rancang Agenda Kontes
- Advertisement -

”Masih dicari. Kemungkinan terbawa arus atau tenggelam. Masalahnya kalau terbakar bisa jadi timbul lubang pada lambung kapal. Belum ada informasi dari hasil pencarian,” jelas Taufiq saat dihubungi Jawa Pos Radar Madura.

Sementara itu, Kepala BPBD Sumenep Abd. Rahman Riadi memaparkan, sampai saat ini belum ada informasi mengenai adanya penemuan korban baru. Namun, pencarian terus dilakukan. Termasuk meminta bantuan kepada kapal-kapal yang melintas di perairan tersebut untuk ikut memantau.

Menurut dia, Basarnas terus menyisir perairan Masalembu untuk mencari kemungkinan adanya korban lain. Pencarian akan terus dilakukan hingga tujuh hari pasca kejadian. Diharapkan, musibah kebakaran KM Santika Nusantara tidak lagi memakan korban jiwa.

”Belum ada informasi lagi. Mudah-mudahan yang sudah dievakuasi itu merupakan semua penumpang dan ABK,” harapnya. 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/