SUMENEP, Jawa Pos Radar Madura – Anomali cuaca memengaruhi hasil produksi garam tahun ini. Karena itu, PT Garam merevisi target produksi. Semula, PT Garam menargetkan bisa memproduksi sebanyak 400 ribu ton. Namun karena cuaca kurang bersahabat, target produksi direvisi menjadi 300 ribu ton.
Corporate Secretary PT Garam Indra Kurniawan menuturkan, musim produksi garam mundur. Maka dari itu, mau tidak mau target produksi garam direvisi agar bisa tercapai. ”Semestinya, awal Mei sudah mulai memproduksi garam. Tapi, hingga Juli masih ada gangguan hujan,” katanya kemarin (25/7).
Menurut Indra, akibat musim produksi mundur, target produksi harus diubah. Saat ini, tambak mulai digarap secara bertahap. Meskipun, cuaca belum sepenuhnya mendukung. ”Produksi garam sangat bergantung pada iklim,” ujarnya.
Indra menyampaikan, menghadapi kondisi musim seperti ini, sebenarnya bisa disiasati dengan melakukan intervensi menggunakan teknologi. Dia juga minta petani berdoa karena cuaca tidak bisa ditebak. ”Kalau cuaca bagus, kita dituntut memanfaatkan momentum tersebut untuk mengejar target,” terangnya.
Indra mengatakan, meskipun target produksi sudah turun, bukan berarti bisa tercapai 100 persen. Sebab, sampai sekarang hujan masih mengguyur. ”Karena petani baru memulai tahapan produksi, tentu capaiannya masih rendah. Hingga kini belum sampai 50 persen. Sangat kecil capaian produksinya,” bebernya.
Indra menambahkan, target produksi garam sebanyak 300 ribu ton itu tidak hanya dibebankan kepada PT Garam di Sumenep. Tapi, juga dibebankan kepada seluruh PT Garam di Indonesia. ”Luas lahan garam mencapai 5.000 hektare dan tersebar di seluruh Indonesia. Semoga tahun ini mencapai target,” harapnya.