SUMENEP – Saat ini, di media sosial (medsos) beredar softcopy buku Fikih bagi murid Madrasah Aliyah (MA). Buku pokok pembelajaran yang mencantumkan logo Kemenag RI itu, berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan.
Sudari Elyusufi, warga Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-Batang menuturkan, dalam buku tersebut terdapat salah satu pembahasan terkait hukum mendirikan negara khilafah. “Sangat bahaya jika beredar di madrasah,” katanya.
Menurutnya, anak muda tidak layak disuguhi pemahaman radikal. Sebab, masih dalam masa pertumbuhan dan membutuhkan banyak bimbingan. “Keenapa buku seperti itu lolos dari pantauan kemenag,” sesalnya.
Mohammad Tawil, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Sumenep menyatakan belum bisa berkomentar. Sebab, belum tahu bukunya. “Nanti saya cek dulu. Kalau sudah tahu bukunya, saya tindaklanjuti,” janjinya.
Berdasar pengamatan RadarMadura.id, pada sampul buku Fikih tersebut terlihat jelas logo Kemenag Republik Indonesia Tahun 2016. Juga ada tulisan Madrasah Aliyah dan tulisan romawi XII. (Rofiqi)