24.4 C
Madura
Sunday, May 28, 2023

Fauzi-Eva Dilantik Hari Ini, Cegah Korona sejak Dini

SUMENEP, Jawa Pos Radar Madura – Momen bersejarah kembali tercatat untuk masyarakat Sumenep. Pasangan Achmad Fauzi dan Dewi Khalifah (Fauzi-Eva) resmi dilantik sebagai bupati dan wakil bupati Sumenep 2021–2024. Mereka dilantik bersama kepala daerah lain di Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya hari ini (26/2).

Pelantikan digelar dengan mematuhi protokol kesehatan. Kemendagri menoleransi kepala daerah terpilih dilantik di ibu kota provinsi. Dibagi menjadi beberapa sesi karena jumlah yang hadir dibatasi.

Achmad Fauzi menyampaikan, sejumlah persiapan menjelang pelantikan telah dilakukan bersama wakilnya, Dewi Khalifah. Termasuk menghadiri geladi bersih di Gedung Negara Grahadi Surabaya Rabu (24/2). Pihaknya akan dilantik pada sesi pertama bersama lima daerah lain.

Pelantikan dilakukan dengan dua pola karena tidak semua ikut hadir ke Surabaya. Jajaran forkopimda, pimpinan OPD, dan undangan menyaksikan secara virtual di Sumenep.

Fauzi berharap masyarakat mendoakan agar upacara sakral pengambilan sumpah berjalan lancar. Dia juga mohon dukungan agar mampu mengemban amanah memimpin Kota Keris. ”Bareng dengan Trenggalek, Situbondo, Ponorogo, Ngawi, dan Banyuwangi,” jelasnya.

Setelah dilantik, Fauzi akan langsung tancap gas untuk mengabdi kepada masyarakat Sumenep. Dimulai dari memperkuat sinergisitas antar OPD dan mengevaluasi kinerja selama lima tahun berjalan. Ke depan, dirinya menginginkan ada kerja sama (team work) yang lebih nyata.

Baca Juga :  Rokok SP 86 tanpa Pita Cukai Diproduksi Di Desa Lenteng Barat

”Kami juga akan dibantu beberapa tenaga ahli dari berbagai bidang untuk memberikan masukan agar menjadi terobosan yang lebih baik untuk membangun Sumenep,” jelasnya.

Sementara itu, kesibukan terlihat di Pendapa Agung Keraton Sumenep. Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Sumenep menggelar pemeriksaan rapid test antigen. Pemeriksaan dilakukan kepada anggota forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) dan pejabat di lingkungan Pemkab Sumenep yang akan menyaksikan pelantikan secara virtual.

Sekkab Edy Rasiyadi menyampaikan, sudah menjadi ketentuan dari pemerintah provinsi agar kegiatan pelantikan bupati digelar sesuai protokol kesehatan. Selain pembatasan jumlah, semua yang hadir harus dipastikan negatif rapid test antigen.

Termasuk dari unsur media yang hendak melakukan peliputan kegiatan. Ketentuan itu diberlakukan untuk mencegah sebaran Covid-19 di Sumenep yang hingga kini masih mengkhawatirkan. Pihaknya juga telah meminta tenaga kesehatan untuk mulai melakukan pemeriksaan.

”Ketentuan dari provinsi memang begitu. Nanti semua yang diundang dan hadir ke pendapa menyaksikan jalannya pelantikan harus di-rapid test antigen,” jelas pria yang juga Plh Bupati Sumenep itu.

Baca Juga :  Disdik Ajukan Pembangunan 180 Sekolah

Kepala Labkesda Sumenep Imam Mudhari menyampaikan, sejak dua hari lalu, pemeriksaan rapid test sudah dilakukan. Mulai dari bupati dan wakil bupati terpilih beserta pendamping sebelum berangkat ke Surabaya.

Sekitar seratus orang dari berbagai kalangan telah diperiksa. Mulai dari personel satpol PP, TNI, dan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD). Hasilnya, semua yang diperiksa negatif. Kemarin (25/2), 65 unit alat rapid test antigen untuk pemeriksaan langsung di pendapa keraton.

Pemeriksaan akan berlanjut pada hari pelaksanaan di pintu utama pendapa keraton. Mereka yang hasilnya positif akan mendapat penanganan lebih lanjut dan mungkin tidak bisa mengikuti acara. Selain undangan, tim pengamanan juga diwajibkan melalui tahap rapid test antigen.

Hasil pemeriksaan bisa diketahui 15–20 menit setelah pengambilan sampel. Namun, positif rapid test antigen belum tentu terkonfirmasi Covid-19. Sebab, sampai saat ini, untuk mendiagnosis pasien terpapar Covid-19 masih berdasarkan hasil tes swab polymerase chain reaction (PCR).

”Kami akan menyediakan 250 unit untuk hari pelaksanaan. Kami akan stand by di depan pintu utama. Sehingga, mereka yang masuk sudah terfilter,” jelasnya. (jun)

SUMENEP, Jawa Pos Radar Madura – Momen bersejarah kembali tercatat untuk masyarakat Sumenep. Pasangan Achmad Fauzi dan Dewi Khalifah (Fauzi-Eva) resmi dilantik sebagai bupati dan wakil bupati Sumenep 2021–2024. Mereka dilantik bersama kepala daerah lain di Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya hari ini (26/2).

Pelantikan digelar dengan mematuhi protokol kesehatan. Kemendagri menoleransi kepala daerah terpilih dilantik di ibu kota provinsi. Dibagi menjadi beberapa sesi karena jumlah yang hadir dibatasi.

Achmad Fauzi menyampaikan, sejumlah persiapan menjelang pelantikan telah dilakukan bersama wakilnya, Dewi Khalifah. Termasuk menghadiri geladi bersih di Gedung Negara Grahadi Surabaya Rabu (24/2). Pihaknya akan dilantik pada sesi pertama bersama lima daerah lain.


Pelantikan dilakukan dengan dua pola karena tidak semua ikut hadir ke Surabaya. Jajaran forkopimda, pimpinan OPD, dan undangan menyaksikan secara virtual di Sumenep.

Fauzi berharap masyarakat mendoakan agar upacara sakral pengambilan sumpah berjalan lancar. Dia juga mohon dukungan agar mampu mengemban amanah memimpin Kota Keris. ”Bareng dengan Trenggalek, Situbondo, Ponorogo, Ngawi, dan Banyuwangi,” jelasnya.

Setelah dilantik, Fauzi akan langsung tancap gas untuk mengabdi kepada masyarakat Sumenep. Dimulai dari memperkuat sinergisitas antar OPD dan mengevaluasi kinerja selama lima tahun berjalan. Ke depan, dirinya menginginkan ada kerja sama (team work) yang lebih nyata.

Baca Juga :  Sumbang PAD Parkir Rp 2,5 Miliar

”Kami juga akan dibantu beberapa tenaga ahli dari berbagai bidang untuk memberikan masukan agar menjadi terobosan yang lebih baik untuk membangun Sumenep,” jelasnya.

- Advertisement -

Sementara itu, kesibukan terlihat di Pendapa Agung Keraton Sumenep. Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Sumenep menggelar pemeriksaan rapid test antigen. Pemeriksaan dilakukan kepada anggota forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) dan pejabat di lingkungan Pemkab Sumenep yang akan menyaksikan pelantikan secara virtual.

Sekkab Edy Rasiyadi menyampaikan, sudah menjadi ketentuan dari pemerintah provinsi agar kegiatan pelantikan bupati digelar sesuai protokol kesehatan. Selain pembatasan jumlah, semua yang hadir harus dipastikan negatif rapid test antigen.

Termasuk dari unsur media yang hendak melakukan peliputan kegiatan. Ketentuan itu diberlakukan untuk mencegah sebaran Covid-19 di Sumenep yang hingga kini masih mengkhawatirkan. Pihaknya juga telah meminta tenaga kesehatan untuk mulai melakukan pemeriksaan.

”Ketentuan dari provinsi memang begitu. Nanti semua yang diundang dan hadir ke pendapa menyaksikan jalannya pelantikan harus di-rapid test antigen,” jelas pria yang juga Plh Bupati Sumenep itu.

Baca Juga :  Disdik Ajukan Pembangunan 180 Sekolah

Kepala Labkesda Sumenep Imam Mudhari menyampaikan, sejak dua hari lalu, pemeriksaan rapid test sudah dilakukan. Mulai dari bupati dan wakil bupati terpilih beserta pendamping sebelum berangkat ke Surabaya.

Sekitar seratus orang dari berbagai kalangan telah diperiksa. Mulai dari personel satpol PP, TNI, dan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD). Hasilnya, semua yang diperiksa negatif. Kemarin (25/2), 65 unit alat rapid test antigen untuk pemeriksaan langsung di pendapa keraton.

Pemeriksaan akan berlanjut pada hari pelaksanaan di pintu utama pendapa keraton. Mereka yang hasilnya positif akan mendapat penanganan lebih lanjut dan mungkin tidak bisa mengikuti acara. Selain undangan, tim pengamanan juga diwajibkan melalui tahap rapid test antigen.

Hasil pemeriksaan bisa diketahui 15–20 menit setelah pengambilan sampel. Namun, positif rapid test antigen belum tentu terkonfirmasi Covid-19. Sebab, sampai saat ini, untuk mendiagnosis pasien terpapar Covid-19 masih berdasarkan hasil tes swab polymerase chain reaction (PCR).

”Kami akan menyediakan 250 unit untuk hari pelaksanaan. Kami akan stand by di depan pintu utama. Sehingga, mereka yang masuk sudah terfilter,” jelasnya. (jun)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/