SUMENEP, Jawa Pos Radar Madura – Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya (Unair) bersama Dinkes Sumenep menggelar penyuluhan dan penguatan kader Tubercholosis (TB) Sabtu (25/9/2021). Kegiatan itu digelad di tiga titik. Yakni, Puskesmas Guluk-guluk, Kantor Kecamatan Guluk-guluk dan Pondok Pesantren (Ponpes) Annuqayyah.
Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Dr. dr. Anggraini Dwi Sensusiati, Sp. Rad menyampaikan, kegiatan tersebut dalam rangka memantapkan kinerja kader terkait penanganan Kasus TB. Salah satunya, dengan memberikan informasi cara memotivasi dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat.
“Kami bekali cara mendeteksi, merujuk dan mendapatkan pengobatan serta cara pengobatannnya tanpa putus pengobatan,” katanya.
Dijelaskan, pengobatan TB biasanya ber langsung 6 bulan tanpa putus. Jika pengobatannya terputus, harus mengulang dari awal dan dijalani selama dua tahun. Sebab, pengobatan yang terputus akan menyebabkan penyakit semakin kebal.
dr. Anggraini menyampaikan, Kadinkes dan seluruh stakeholders di Sumenep bersama-sama berupaya mengentaskan kasus TB. Sebab, angka penderita penyakit tersebut cukup tinggi. Bahkan, menduduki nomor urut ke tiga di Jawa Timur.
Banyak pasien atau keluarga pasien malas berobat. Dengan demikian, kader TB diharapkan mampu menyelesaiakan persoalan itu. “Target kami 2024 sudah tereliminasi TB,” harapnya.
Anggraini juga berharap, ada sinergitas dari seluruh lapisan masyarakat. Terutama perguruan tinggi, dan pondok pesantren dalam rangka eliminasi TB di Kota Keris.
Sebelum digelar penyuluhan, Kepala Dineks Jatim Dr. dr. Erwin Astha Triyono, Sp.PD., K-PTI memberikan sambutan serta pengarahan via Zoom. Dekan Fakultas Kedokteran Unair Surabaya Prof. Dr. Budi Santoso juga menyampaikan sambutan secara virtual. (r1/par).