SUMENEP, Jawa Pos Radar Madura – Puluhan aktivis yang tergabung dalam Gerakan Peduli Masyarakat Sumenep (GPMS) berdemo ke kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep kemarin (24/6). GPMS Menuntut ketegasan pemerintah terhadap oknum guru PNS indisipliner yang berdinas di kepulauan.
Korlap Aksi Andi Holis menyampaikan, aksi ini sebagai protes terhadap sikap pemerintah yang dinilai lalai merealisasikan sistem pendidikan di Sumenep. Pasalnya, banyak guru nakal berstatus PNS di kepulauan dibiarkan. Akibatnya, yang bersangkutan tidak bisa optimal menjalankan tugas sebagai pendidik.
Dia mengaku sudah melakukan investigasi ke lapangan sebelum berdemo ke kantor disdik. Hasilnya, di Kecamatan Raas, Kangayan, dan Sapeken, banyak guru PNS tidak menetap di wilayah tugas. Bahkan, sering berada di daratan dan tidak masuk kerja.
Namun, sampai sekarang tidak ada sikap tegas dari disdik. Dia menagaku telah mengantongi data oknum guru PNS nakal beserta lembaga pendidikannya. Namun, dia memilih merahasiakan identitas mereka sembari melihat sikap pemerintah ke depan.
”Kami ada data karena sudah melakukan investigasi. Untuk sementara kami rahasiakan dan akan kembali lagi apabila ada pembiaran,” jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Disdik Sumenep Moh. Iksan menyampaikan, pengawasan kedisiplinan guru PNS tetap dilakukan institusinya. Mulai dari guru yang bertugas di kepulauan maupun daratan. Sebab, ada sanksi bagi mereka yang terbukti melanggar peraturan.
Sanksi yang diberikan bisa berupa teguran lisan, peringatan secara tertulis, hingga pemecatan apabila dianggap keterlaluan. Dikatakan, sejumlah oknum guru telah diberi sanksi sesuai dengan tingkat pelanggarannya. Namun, dia enggan memerinci jumlahnya.
Tidak hanya kepada para pedemo, dia minta semua pihak membantu institusinya dalam mengawasi kinerja guru. Sekaligus, menyarankan melapor untuk ditindaklanjuti. Sebab, untuk memberi sanksi, dia memerlukan data yang akurat. ”Silakan laporkan kepada kami dengan data yang akurat. Sehingga, tindakan yang kami lakukan juga tidak salah,” jelasnya. (jun)