21.6 C
Madura
Friday, June 9, 2023

Asistensi Lansia Tak Merata

SUMENEP – Upaya Dinas Sosial (Dinsos) Sumenep dalam menyejahterakan kehidupan masyarakat lanjut usia (lansia) belum maksimal. Realisasi program bantuan sosial (bansos) asistensi sosial lanjut usia telantar (ASLUT) tak merata.

Lansia di Kota Keris yang berhak menerima bantuan 75 orang. Mereka tersebar di 26 kecamatan. Hanya Kecamatan Raas yang sampai saat ini tidak tersentuh program itu. Bantuan yang diterima berupa uang Rp 3 juta yang disalurkan melalui nomor rekening masing-masing.

Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Sumenep Kamiluddin menyampaikan, bantuan asistensi sosial lansia telantar merupakan program yang dijalankan setiap tahun. Tujuannya, membantu meringankan biaya hidup lansia.

Sasaran bansos ASLUT ialah warga yang sudah berusia 70 tahun dan tidak bisa melakukan aktivitas atau hanya bisa terbaring di atas kasur. Sementara perekonomian keluarga rendah. ”Bantuan itu untuk meringankan kebutuhan hidup mereka,” katanya kemarin (24/6).

Baca Juga :  Batan Nilai Perda PLP2B Masih Ada Kekurangan

Pihaknya tidak menampik bahwa bansos ASLUT tidak merata ke semua lansia. Sebab, jumlah penerima disesuaikan dengan anggaran. Juga ada skala prioritas dalam menentukan penerima bantuan. Jika ada salah satu warga penerima yang meninggal dunia, bantuan akan dialihkan kepada orang lain. Dengan catatan, lansia tersebut sudah memenuhi kriteria sebagai penerima. ”Bantuan dicairkan per triwulan. Kami aktif mengawasi program ini agar dana yang diterima bisa tepat sasaran dan tepat guna,” ucapnya.

Program bansos untuk warga miskin tahun ini dianggarkan Rp 4.436.000.000. Dana miliaran itu dipecah menjadi lima program. Yakni, bansos penyandang cacat Rp 138 juta, bansos fakir miskin Rp 45 juta, renovasi rumah Rp 3.840.000.000, bansos mahasiswa tidak mampu Rp 93 juta, dan terakhir bansos untuk lansia Rp 320 juta.

Baca Juga :  Ini Pesan Bupati Busyro pada Diklatsar Banser Zona V

Dana bansos untuk lansia dipecah menjadi dua. Yakni, bansos ASLUT dan bansos lansia produktif. Untuk ASLUT dianggarkan Rp 225 juta. ”Sampai sekarang program bansos belum ada yang terealisasi. Kami masih melakukan verifikasi data dan survei ke lapangan,” ujarnya.

Ketua Komisi IV DPRD Sumenep Moh. Subaidi mendesak agar dinsos segera merealisasikan program tersebut. Sebab, bantuan itu sangat dibutuhkan masyarakat. Terpenting ialah bantuan tepat sasaran. ”Dinsos harus selektif menentukan calon penerima bantuan. Jangan terpengaruh oleh pihak mana pun,” pintanya.

SUMENEP – Upaya Dinas Sosial (Dinsos) Sumenep dalam menyejahterakan kehidupan masyarakat lanjut usia (lansia) belum maksimal. Realisasi program bantuan sosial (bansos) asistensi sosial lanjut usia telantar (ASLUT) tak merata.

Lansia di Kota Keris yang berhak menerima bantuan 75 orang. Mereka tersebar di 26 kecamatan. Hanya Kecamatan Raas yang sampai saat ini tidak tersentuh program itu. Bantuan yang diterima berupa uang Rp 3 juta yang disalurkan melalui nomor rekening masing-masing.

Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Sumenep Kamiluddin menyampaikan, bantuan asistensi sosial lansia telantar merupakan program yang dijalankan setiap tahun. Tujuannya, membantu meringankan biaya hidup lansia.


Sasaran bansos ASLUT ialah warga yang sudah berusia 70 tahun dan tidak bisa melakukan aktivitas atau hanya bisa terbaring di atas kasur. Sementara perekonomian keluarga rendah. ”Bantuan itu untuk meringankan kebutuhan hidup mereka,” katanya kemarin (24/6).

Baca Juga :  Ini yang Menghambat Relokasi SMA PGRI

Pihaknya tidak menampik bahwa bansos ASLUT tidak merata ke semua lansia. Sebab, jumlah penerima disesuaikan dengan anggaran. Juga ada skala prioritas dalam menentukan penerima bantuan. Jika ada salah satu warga penerima yang meninggal dunia, bantuan akan dialihkan kepada orang lain. Dengan catatan, lansia tersebut sudah memenuhi kriteria sebagai penerima. ”Bantuan dicairkan per triwulan. Kami aktif mengawasi program ini agar dana yang diterima bisa tepat sasaran dan tepat guna,” ucapnya.

Program bansos untuk warga miskin tahun ini dianggarkan Rp 4.436.000.000. Dana miliaran itu dipecah menjadi lima program. Yakni, bansos penyandang cacat Rp 138 juta, bansos fakir miskin Rp 45 juta, renovasi rumah Rp 3.840.000.000, bansos mahasiswa tidak mampu Rp 93 juta, dan terakhir bansos untuk lansia Rp 320 juta.

Baca Juga :  Batan Nilai Perda PLP2B Masih Ada Kekurangan

Dana bansos untuk lansia dipecah menjadi dua. Yakni, bansos ASLUT dan bansos lansia produktif. Untuk ASLUT dianggarkan Rp 225 juta. ”Sampai sekarang program bansos belum ada yang terealisasi. Kami masih melakukan verifikasi data dan survei ke lapangan,” ujarnya.

- Advertisement -

Ketua Komisi IV DPRD Sumenep Moh. Subaidi mendesak agar dinsos segera merealisasikan program tersebut. Sebab, bantuan itu sangat dibutuhkan masyarakat. Terpenting ialah bantuan tepat sasaran. ”Dinsos harus selektif menentukan calon penerima bantuan. Jangan terpengaruh oleh pihak mana pun,” pintanya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/