SEMENTARA itu, sejak dioperasikan, rumah sakit (RS) Arjasa, Pulau Kangean, merawat satu orang dalam pemantauan (ODP). Pasien yang dirawat di RS tipe D itu seorang perempuan berusia sekitar 45 tahun. OPD tersebut pasien rujukan dari Puskesmas Kangayan.
”Awalnya bukan ODP. Tapi, anaknya yang datang dari Malaysia kontak dengan pasien tersebut,” ujar Kepala Bagian Umum dan Kehumasan RS Arjasa H.D. Musaid.
Menurut Musaid, pasien ODP itu mengalami batuk-batuk, demam tinggi, dan sesak napas. Yang bersangkutan juga memiliki riwayat penyakit lainnya. Setelah mendapat perawatan intensif selama sekitar tiga hari, pasien diizinkan pulang kemarin sore (24/4). ”Dalam penanganannya, kami menerapkan protokol Covid-19. Antisipasi saja,” imbuhnya.
Pria yang juga menjabat Kepala Puskesmas Kangayan itu menambahkan, selama masa pandemi, baru satu pasien yang dirawat di RS Arjasa. Dikatakan, fasilitas dan sarana RS yang terletak di Desa Pabian itu dinilai sudah lengkap. Jumlah tenaga medis juga cukup. ”RS ini dioperasikan khusus untuk menangani pasien Covid-19 sementara,” tukasnya.