SUMENEP – Proses perbaikan rumah rusak akibat gempa di Kecamatan Gayam, Pulau Sapudi, belum selesai. Menurut pihak Kecamatan Gayam, masih ada 283 rumah yang tidak terdata oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Data dari Kodim 0827/Sumenep mengungkapkan, bangunan rusak akibat gempa yang terjadi pertengahan Oktober lalu berjumlah 691. Sementara pihak Kecamatan Gayam menyebutkan, bangunan yang rusak sekitar 974.
”Selain 691 bangunan itu, masih ada ratusan rumah lagi yang rusak. Data yang kami terima dan sudah kami konfirmasi, total ada 974 bangunan yang rusak akibat gempa dulu,” ungkap Sekretaris Camat Gayam Ikbal Minggu (23/12).
Menurut Ikbal, sampai saat ini pihaknya masih berusaha menginformasikan hal itu ke Pemprov Jatim. Harapannya, mendapat bantuan seperti 691 bangunan yang telah memperoleh bantuan melalui Kodim 0827/Sumenep.
”Beberapa waktu lalu sudah ada respons, tapi belum tahu pasti nanti hasilnya seperti apa,” katanya.
Dia juga mengatakan, sampai saat ini proses perbaikan bangunan rusak oleh anggota TNI dan warga terus dilakukan. Menurut dia, dengan jumlah rumah yang tersisa, diperkirakan butuh waktu hingga akhir Januari 2019 untuk memperbaiki semuanya.
”Kalau dihitung dengan jumlah yang kami terima, kemungkinan butuh waktu sampai Januari,” pungkasnya.
SUMENEP – Proses perbaikan rumah rusak akibat gempa di Kecamatan Gayam, Pulau Sapudi, belum selesai. Menurut pihak Kecamatan Gayam, masih ada 283 rumah yang tidak terdata oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Data dari Kodim 0827/Sumenep mengungkapkan, bangunan rusak akibat gempa yang terjadi pertengahan Oktober lalu berjumlah 691. Sementara pihak Kecamatan Gayam menyebutkan, bangunan yang rusak sekitar 974.
”Selain 691 bangunan itu, masih ada ratusan rumah lagi yang rusak. Data yang kami terima dan sudah kami konfirmasi, total ada 974 bangunan yang rusak akibat gempa dulu,” ungkap Sekretaris Camat Gayam Ikbal Minggu (23/12).
Menurut Ikbal, sampai saat ini pihaknya masih berusaha menginformasikan hal itu ke Pemprov Jatim. Harapannya, mendapat bantuan seperti 691 bangunan yang telah memperoleh bantuan melalui Kodim 0827/Sumenep.
”Beberapa waktu lalu sudah ada respons, tapi belum tahu pasti nanti hasilnya seperti apa,” katanya.
Dia juga mengatakan, sampai saat ini proses perbaikan bangunan rusak oleh anggota TNI dan warga terus dilakukan. Menurut dia, dengan jumlah rumah yang tersisa, diperkirakan butuh waktu hingga akhir Januari 2019 untuk memperbaiki semuanya.
”Kalau dihitung dengan jumlah yang kami terima, kemungkinan butuh waktu sampai Januari,” pungkasnya.
- Advertisement -