SUMENEP – Masyarakat petani garam di Madura patut berbangga. Sebab, sebentar lagi PT Garam (Persero) akan berkantor di Sumenep lagi. Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT Garam Budi Sasongko Jumat (23/11).
Pihaknya akan segera kembali berkantor di Kalianget, Sumenep. Sebab, sebelumnya kantor pusat PT Garam memang berada di Kalianget. Sejak 1998, manajemen PT Garam memutuskan untuk pindah kantor ke Surabaya.
Tidak disebutkan pasti tanggal berapa manajemen PT Garam akan berkantor di Kalianget. Tapi, Budi menyebut bahwa tidak akan lama lagi. ”Insyaallah pada Januari 2019 kami sudah berkantor di Sumenep,” kata Budi.
Sebenarnya, jika berkantor pada Januari 2019 nanti, hal itu sudah terbilang molor. Sebab, rencana pemindahan kantor pusat PT Garam ini sudah didegungkan sejak 2017. Saat Menteri BUMN Rini Soemarno melakukan kunjungan kerja ke Sumenep pada 6 Juni 2017, dia menyebut pemindahan kantor PT Garam akan dilakukan pada Agustus 2018.
Meski terlambat, tapi kepindahan kantor pusat PT Garam ini disambut gembira oleh petani. Petani garam asal Desa Pinggirpapas, Kalianget, Marzuki, 60, mengaku senang bila PT Garam kembali ke Sumenep. Diharapkan kepindahan itu membawa berkah bagi masyarakat penambak garam.
”Tapi yang paling penting bagi petani itu bukan hanya kantornya yang dekat dengan rakyat. Harga garam juga harus berpihak kepada petani,” katanya.
Sementara itu, Direktur Jasa Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Muhamad Abduh Nurhidayat memaparkan, kembalinya PT Garam berkantor di Sumenep akan berdampak positif bagi rakyat. Kepindahan kantor diharapkan tidak hanya mampu mendokngrak produksi garam di Madura. Tetapi nilai garam juga akan naik secara signifikan.
”Karena ke depan kita ingin mewujudkan garam bukan sekadar asin rasanya, tapi kita juga mau manis usahanya,” paparnya.