SUMENEP – Kualitas pendidikan di SMAN 2 (Smada) Sumenep tidak diragukan lagi. Buktinya, tahun ini ada 11 pelajar yang dinyatakan lulus setelah mengenyam pendidikan kurang dari tiga tahun. Belasan pelajar tersebut mengikuti program sistem kredit semester (SKS).
Kepala SMAN 2 Sumenep Hermono Prayudi Anggoro mengatakan, lulusan dari program SKS tahun ini cukup banyak. ”Ada 11 murid yang duduk di bangku kelas XI dan dinyatakan lulus bersama murid kelas XII pada tahun ini,” ucapnya.
Menurutnya, 11 anak yang lulus kurang dari tiga tahun itu merupakan angkatan 2019. Pengumuman kelulusan akan dilakukan pada 3 Mei mendatang. ”Ini merupakan prestasi yang luar biasa dan merupakan suatu kebanggaan bagi SMAN 2 Sumenep,” katanya.
Dijelaskan, prestasi tersebut dicapai berkat dukungan fasilitas yang lengkap serta sarana dan prasarana (sarpras) yang disediakan Smada Sumenep. Termasuk juga sumber daya manusia (SDM) dari tenaga pendidik.
”Peserta didik yang mengikuti SKS di SMAN 2 Sumenep diharapkan bisa menginspirasi teman-teman lainnya. Pendampingan dan pembinaan akan terus dilakukan untuk mencetak murid berprestasi,” tutur Hermono Prayudi Anggoro.
Dijelaskan, lulusan Smada Sumenep mampu bersaing dengan pelajar lain di Indonesia. Buktinya, terdapat 28 murid yang lulus seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Perinciannya, 24 murid lulusan reguler dan 4 murid lainnya adalah mereka yang mengikuti program SKS.
”Empat pelajar lulus SNMPTN terdiri dari dua orang di Universitas Brawijaya, satu orang di Universitas Jember (Unej), satu orang di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Kemudian, empat orang di Akademi Kepolisian (Akpol), Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), dan kuliah di Sumenep. Itu Belum termasuk murid yang lolos seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) dan jalur mandiri,” imbuhnya.
Hermono Prayudi Anggoro berkomitmen terus memperbaiki sistem pembelajaran SKS dan meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik. ”Sehingga, lulusan SMAN 2 Sumenep nantinya mampu bersaing dengan peserta didik lain di Jawa Timur, bahkan se-Indonesia,” pungkasnya. (mi/yan/par)