SUMENEP – Usaha ternak ayam petelur semakin diminati masyarakat. Pasalnya, beternak ayam petelur cukup mudah dan modal terjangkau. Beternak ayam petelur tidak butuh lahan terlalu luas. Ayam ini akan produksi telur setiap hari.
Data Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumenep, populasi ayam petelur di Kecamatan Bluto mencapai 61.250 ekor. Lebih tinggi daripada populasi ayam pedaging yang hanya 19.500 ekor.
Peternak ayam petelur Sugiyanto menyampaikan, jumlah ayam petelur yang dimiliki 500 ekor. Usaha ternaknya baru ditekuni hampir dua tahun. Dengan jumlah 500 ekor ayam, setiap hari mampu menghasilkan 24–30 kilogram telur.
”Setiap hari ayam pasti bertelur. Kalau beruntung ada satu ayam yang bertelur dua butir,” terangnya kemarin (22/9).
Harga penjualan telur menyesuaikan keputusan dari kelompok yang dia ikuti bersama peternak ayam petelur lain. Sekarang harga telur Rp 23 ribu per kilogram. Meningkatnya jumlah permintaan telur menyesuaikan dengan momentum. Biasanya permintaan telur itu banyak ketika memasuki bulan puasa, hari raya, mauludan, dan bulan-bulan yang banyak musim nikahan.
Menurut pria 45 tahun itu, jika dihitung, pendapatan telur 24 kilogram per hari dengan harga Rp 23 ribu per kilogram akan menghasilkan Rp 552 ribu. Dalam sebulan bisa mencapai Rp 16.560.000. ”Kalau tidak laku saya akan informasikan pada kelompok dan pasti ada yang membeli,” jelasnya.
Sugiyanto merawat ayam petelur dengan memberi makan dua kali sehari. Kemudian, seminggu sekali membersihkan kandang. Kendala yang dialami hanya ketika sebagian ayam sakit. (c3)