SUMENEP – Bagian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDA) Setkab Sumenep menggelar bimbingan teknis (bimtek) perencanaan kegiatan corporate social responsibility (CSR) minyak dan gas (migas) Selasa (21/11). Kegiatan ini diikuti seluruh kepala desa, badan permusyawaratan desa (BPD) dan tokoh masyarakat Kecamatan Sapeken, Raas, dan Gili Genting.
Wabup Sumenep Achmad Fauzi menginginkan agar CSR migas lebih dimanfaatkan untuk pengentasan kemiskinan. Sebab, saat ini Sumenep merupakan kabupaten termiskin keempat di Jawa Timur. Dengan pemanfaatan CSR migas, percepatan pengentasan kemiskinan semakin baik.
”Sebelumnya, CSR lebih dimanfaatkan untuk program fisik. Kami ingin CSR dimanfaatkan untuk pengentasan kemiskinan. Seperti pelatihan wirausaha atau kegiatan lain yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” jelasnya.
Dia juga ingin masyarakat tidak hanya dijadikan objek pembangunan. Masyarakat merupakan subjek pembangunan yang ikut berpartisipasi dalam penyusunan rencana kegiatan CSR migas.
Kabag ESDA Setkab Sumenep Abd. Kahir menjelaskan, kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kades, ketua BPD, dan tokoh masyarakat yang terlibat penyusunan kegiatan CSR migas. Dengan begitu, kegiatan yang menggunakan CSR migas dapat bersifat subjektif dan selektif sesuai kebutuhan dan kepentingan masyarakat.
”Prioritas kami saat ini adalah mengurangi jumlah penduduk miskin di Sumenep,” katanya.