24.4 C
Madura
Sunday, May 28, 2023

Direktur PIWS Teladani Spirit Kartini

SUMENEP – Setiap 21 April bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini. Bertepatan dengan Hari Kartini, di Sumenep banyak perempuan hebat yang bergelut dalam berbagai bidang. Salah satunya, Pusat Inkubator Wirausaha STKIP PGRI Sumenep (PIWS) yang dinakhodai Khoirul Asiah.

PIWS memiliki cita-cita mencetak 5.000 wirausaha muda. Wirausaha yang dirintis terdiri atas toko roti dan kue, katering makanan, bengkel, budi daya lebah madu, penanamaan bawang merah, dan budi daya rumput laut. Anggota PIWS merupakan para muda-mudi berusia antara 17 tahun hingga 35 tahun.

Khoirul Asiah, yang akrab disapa Ibu Irul, itu menjelaskan, perempuan berdikari dan perempuan berwirausaha sejak lama menjadi pemikiran serta isi hati R.A Kartini. Sebagaimana diungkapkan DR. Suparman Sumahamijaya (1980:96). Hampir semua tulisan Kartini yang termuat dalam kumpulan surat-suratnya penuh dengan kata-kata perlunya pengembangan watak di atas pendidikan otak.

Baca Juga :  STKIP PGRI Sumenep Wisuda 413 Wisudawan

Dengan pembentukan watak, Kartini yakin, manusia akan lebih mampu berdiri sendiri. Tidak bergantung terhadap kerabat dan siapa pun. Berkali-kali ditekankan perlunya kepercayaan pada diri sendiri. Kata-kata tersebut terus terngiang di benak Ibu Irul. Peningkatan kualitas bangsa Indonesia mesti terus dilakukan melalui peningkatan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan di semua jenjang.

”Sejak dini harus ditanamkan pentingnya entrepreneurship,” kata Ibu Irul kemarin (20/4). Perempuan lemah lembut itu mendorong budaya keinginan menjadi bos, memiliki peluang, dan menjadi sukses.

Dia menciptakan lingkungan dalam bentuk role models keluarga masa kecil untuk minat berwirausaha. Role models ini melihat kepada orang tua, saudara, keluarga, teman-teman, atau pengusaha sukses yang diidolakan. Spirit Kartini inilah yang membuat Ibu Irul sebagai perempuan terpacu memberanikan diri mengurus program besar gerakan mencetak 5.000 wirausaha muda di Sumenep.

Baca Juga :  Yakin Para Pencari Ilmu Diberi Kemudahan

Demi suksesnya wirausahawan muda, dia memohon dukungan dan sambungan doa dari semua pihak. Agar program tersebut ditakdirkan mampu melahirkan wirausahawan muda andal yang benar-benar mengangkat harkat dan martabat bangsa serta agama.

”Dengan segala risiko tekanan dan tantangannya. Tata ajaran dan tata nilai yang ditanamkan oleh kedua orang tua, para kiai pesantren, dan para leluhur menjadi bagian paling dasar dalam menjalankan amanat besar dan mulia ini,” tegas Ibu Irul.

 

SUMENEP – Setiap 21 April bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini. Bertepatan dengan Hari Kartini, di Sumenep banyak perempuan hebat yang bergelut dalam berbagai bidang. Salah satunya, Pusat Inkubator Wirausaha STKIP PGRI Sumenep (PIWS) yang dinakhodai Khoirul Asiah.

PIWS memiliki cita-cita mencetak 5.000 wirausaha muda. Wirausaha yang dirintis terdiri atas toko roti dan kue, katering makanan, bengkel, budi daya lebah madu, penanamaan bawang merah, dan budi daya rumput laut. Anggota PIWS merupakan para muda-mudi berusia antara 17 tahun hingga 35 tahun.

Khoirul Asiah, yang akrab disapa Ibu Irul, itu menjelaskan, perempuan berdikari dan perempuan berwirausaha sejak lama menjadi pemikiran serta isi hati R.A Kartini. Sebagaimana diungkapkan DR. Suparman Sumahamijaya (1980:96). Hampir semua tulisan Kartini yang termuat dalam kumpulan surat-suratnya penuh dengan kata-kata perlunya pengembangan watak di atas pendidikan otak.


Baca Juga :  Belum Ada Lelang Pembangunan

Dengan pembentukan watak, Kartini yakin, manusia akan lebih mampu berdiri sendiri. Tidak bergantung terhadap kerabat dan siapa pun. Berkali-kali ditekankan perlunya kepercayaan pada diri sendiri. Kata-kata tersebut terus terngiang di benak Ibu Irul. Peningkatan kualitas bangsa Indonesia mesti terus dilakukan melalui peningkatan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan di semua jenjang.

”Sejak dini harus ditanamkan pentingnya entrepreneurship,” kata Ibu Irul kemarin (20/4). Perempuan lemah lembut itu mendorong budaya keinginan menjadi bos, memiliki peluang, dan menjadi sukses.

Dia menciptakan lingkungan dalam bentuk role models keluarga masa kecil untuk minat berwirausaha. Role models ini melihat kepada orang tua, saudara, keluarga, teman-teman, atau pengusaha sukses yang diidolakan. Spirit Kartini inilah yang membuat Ibu Irul sebagai perempuan terpacu memberanikan diri mengurus program besar gerakan mencetak 5.000 wirausaha muda di Sumenep.

Baca Juga :  Berebut Sembilan Kursi Kepala OPD

Demi suksesnya wirausahawan muda, dia memohon dukungan dan sambungan doa dari semua pihak. Agar program tersebut ditakdirkan mampu melahirkan wirausahawan muda andal yang benar-benar mengangkat harkat dan martabat bangsa serta agama.

- Advertisement -

”Dengan segala risiko tekanan dan tantangannya. Tata ajaran dan tata nilai yang ditanamkan oleh kedua orang tua, para kiai pesantren, dan para leluhur menjadi bagian paling dasar dalam menjalankan amanat besar dan mulia ini,” tegas Ibu Irul.

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/