20.9 C
Madura
Monday, May 29, 2023

Gelar Talk Show Bertema DiRumahAja

SUMENEP ­– Pada masa pendemi Covid-19, ruang publik seakan terbatas dan menyempit. Apalagi, setelah pemerintah menerapkan physical distancing. Tidak ada lagi warga yang berani berkerumun. Yang ngotot akan diamankan oleh aparat keamanan. Jika tidak terlalu urgen, masyarakat diminta berada dan beraktivitas di rumah.

Ketua TP PKK Sumenep Nurfitriana Busyro menuturkan, larangan berkerumun tersebut diterapkan pemerintah untuk memutus mata rantai persebaran Covid-19. ”Tidak ada yang tahu dan menjamin orang-orang yang berkerumun dalam satu ruangan itu kondisinya sehat atau tidak. Larangan keluar rumah itu sangat penting,” ujarnya.

Menurut dia, memang sulit mencegah seseorang tidak keluar rumah. ”Karena itu, diperlukan sosok di internal keluarga yang bisa memberikan pengertian dan mencegah anggota keluarganya lainnya tetap berada di rumah,” ucapnya.

Baca Juga :  Tingkatkan Kerja Sama, LDII Silaturahmi dengan Wabup Sumenep

Nurfitriana menjelaskan, sosok yang berperan penting menjaga keluarga tetap stay at home adalah kaum hawa. Seorang ibu harus bisa menjadi benteng penularan virus korona. ”Dengan kasih sayang perempuan terhadap keluarga, dengan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya, saya yakin bisa membuat semuanya tetap di rumah,” tukasnya.

Nurfitriana berpendapat, setiap ibu memiliki cara berbeda dalam membimbing anak-anaknya agar tidak beraktivitas di luar rumah. Kemampuan seorang ibu menjaga anak dan keluarga harus diimbangi dengan ilmu dan pengetahuan. Dengan demikian, seorang ibu bisa menjelaskan situasi dan kondisi yang terjadi saat ini.

”Gunakan cara halus untuk melarang anak yang hendak beraktivitas di luar rumah. Pakai cara-cara yang mudah dipahami agar anak tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan. Seorang ibu juga harus menemani anaknya bermain di rumah,” ucap anggota Komisi E DPRD Jawa Timur itu.

Baca Juga :  Lindungi Masyarakat, Pemkab Siapkan Rp 6,2 Miliar

Dia menambahkan, seorang ibu harus mengenalkan dan menjelaskan bahaya Covid-19 kepada keluarga. Dengan begitu, mereka lebih waspada. ”TP PKK melakukan talk show bertema DiRumahAja dan mengupas rahasia Sumenep yang hingga kini berpredikat zona hijau. Talk show ini berlangsung secara online melalui Instagram,” pungkasnya. (mi)

SUMENEP ­– Pada masa pendemi Covid-19, ruang publik seakan terbatas dan menyempit. Apalagi, setelah pemerintah menerapkan physical distancing. Tidak ada lagi warga yang berani berkerumun. Yang ngotot akan diamankan oleh aparat keamanan. Jika tidak terlalu urgen, masyarakat diminta berada dan beraktivitas di rumah.

Ketua TP PKK Sumenep Nurfitriana Busyro menuturkan, larangan berkerumun tersebut diterapkan pemerintah untuk memutus mata rantai persebaran Covid-19. ”Tidak ada yang tahu dan menjamin orang-orang yang berkerumun dalam satu ruangan itu kondisinya sehat atau tidak. Larangan keluar rumah itu sangat penting,” ujarnya.

Menurut dia, memang sulit mencegah seseorang tidak keluar rumah. ”Karena itu, diperlukan sosok di internal keluarga yang bisa memberikan pengertian dan mencegah anggota keluarganya lainnya tetap berada di rumah,” ucapnya.


Baca Juga :  Pemasangan PJU Digerojok Rp 2,7 Miliar

Nurfitriana menjelaskan, sosok yang berperan penting menjaga keluarga tetap stay at home adalah kaum hawa. Seorang ibu harus bisa menjadi benteng penularan virus korona. ”Dengan kasih sayang perempuan terhadap keluarga, dengan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya, saya yakin bisa membuat semuanya tetap di rumah,” tukasnya.

Nurfitriana berpendapat, setiap ibu memiliki cara berbeda dalam membimbing anak-anaknya agar tidak beraktivitas di luar rumah. Kemampuan seorang ibu menjaga anak dan keluarga harus diimbangi dengan ilmu dan pengetahuan. Dengan demikian, seorang ibu bisa menjelaskan situasi dan kondisi yang terjadi saat ini.

”Gunakan cara halus untuk melarang anak yang hendak beraktivitas di luar rumah. Pakai cara-cara yang mudah dipahami agar anak tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan. Seorang ibu juga harus menemani anaknya bermain di rumah,” ucap anggota Komisi E DPRD Jawa Timur itu.

Baca Juga :  Perdalam Ilmu, Peserta Latsarnas VI Dikarantina di Pulau Gili Iyang

Dia menambahkan, seorang ibu harus mengenalkan dan menjelaskan bahaya Covid-19 kepada keluarga. Dengan begitu, mereka lebih waspada. ”TP PKK melakukan talk show bertema DiRumahAja dan mengupas rahasia Sumenep yang hingga kini berpredikat zona hijau. Talk show ini berlangsung secara online melalui Instagram,” pungkasnya. (mi)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/