20.7 C
Madura
Friday, June 2, 2023

Perwakilan O2SN Sebelumnya Asal Comot

SUMENEP – Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Kabupaten Sumenep dibuka kemarin (19/6). Ada lima cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan. Cabor karate, pencak silat, renang, atletik, dan bulu tangkis.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Timur (Jatim) Wilayah Sumenep Sugiono Eksantoso menyampaikan, olimpiade ini sudah diumumkan ke seluruh SMA/SMK untuk berpartisipasi. Dari kepulauan juga ikut agar kelihatan atlet-atlet yang memiliki potensi.

Ajang O2SN baru tahun ini benar-benar dipertandingkan. Sebab tahun sebelumnya, kata Sugiono, tidak ada gereget menggelar O2SN tingkat kabupaten. Dengan demikian, atlet-atlet yang mewakili Sumenep tidak begitu bersaing dengan daerah lain.

Hal itu terungkap saat dilakukan rapat dengan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) olahraga. Pergelaran O2SN di Sumenep tahun sebelumnya kurang persiapan dan terkesan dadakan. ”Ada yang menyampaikan kalau tahun sebelumnya perwakilan ke provinsi asal comot dari sekolah-sekolah tertentu. Saya tidak mau itu terjadi lagi. Harus dipertandingkan,” kata Sugiono kemarin (19/6).

Baca Juga :  Pamit Melaut, Nelayan Hilang

Dia menyebutkan, perwakilan O2SN dari kabupaten tidak diseleksi dengan baik. Akibatnya, harapan meraih juara di tingkat provinsi sangat kecil. Apalagi untuk ke tingkat nasional. Karena itu, kali ini O2SN tingkat kabupaten digelar dengan sungguh-sungguh.

”Agar perwakilan O2SN dari Sumenep bukan hanya sekolah-sekolah langganan saja. Kami ajak, ayo semua berkompetisi,” ujar mantan kepala Cabang Disdik Jatim Wilayah Lumajang itu.

Sugiono berpesan kepada seluruh atlet agar berlatih dan mengikuti kompetisi dengan baik. Dengan begitu, tidak hanya berpartisipasi, tetapi juga menorehkan prestasi. Sebelum dikirim ke tingkat kabupaten, sekolah harus mempersiapkan para atlet terbaiknya. Kalau lolos baru ke provinsi. Kalau asal comot, bagaimana bisa bersaing? Harus objektif,” sindirnya.

Baca Juga :  Nobar Hati Suhita, Nurfitriana: Tak Ada Peran Antagonis di Lingkungan Pesantren

Tahun ini pihaknya mengunggulkan cabor karate dan pencak silat untuk bisa melaju ke tingkat nasional. Atlet-atlet O2SN dari Sumenep sebelumnya jarang bisa tampil di tingkat nasional. ”Saya dorong untuk sekolah agar ekskul digalakkan. Kalau ada kompetisi, sekolah bisa gereget untuk ikut,” tandasnya.

SUMENEP – Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Kabupaten Sumenep dibuka kemarin (19/6). Ada lima cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan. Cabor karate, pencak silat, renang, atletik, dan bulu tangkis.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Timur (Jatim) Wilayah Sumenep Sugiono Eksantoso menyampaikan, olimpiade ini sudah diumumkan ke seluruh SMA/SMK untuk berpartisipasi. Dari kepulauan juga ikut agar kelihatan atlet-atlet yang memiliki potensi.

Ajang O2SN baru tahun ini benar-benar dipertandingkan. Sebab tahun sebelumnya, kata Sugiono, tidak ada gereget menggelar O2SN tingkat kabupaten. Dengan demikian, atlet-atlet yang mewakili Sumenep tidak begitu bersaing dengan daerah lain.


Hal itu terungkap saat dilakukan rapat dengan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) olahraga. Pergelaran O2SN di Sumenep tahun sebelumnya kurang persiapan dan terkesan dadakan. ”Ada yang menyampaikan kalau tahun sebelumnya perwakilan ke provinsi asal comot dari sekolah-sekolah tertentu. Saya tidak mau itu terjadi lagi. Harus dipertandingkan,” kata Sugiono kemarin (19/6).

Baca Juga :  Bupati Ajak Keraton Nusantara Bersatu

Dia menyebutkan, perwakilan O2SN dari kabupaten tidak diseleksi dengan baik. Akibatnya, harapan meraih juara di tingkat provinsi sangat kecil. Apalagi untuk ke tingkat nasional. Karena itu, kali ini O2SN tingkat kabupaten digelar dengan sungguh-sungguh.

”Agar perwakilan O2SN dari Sumenep bukan hanya sekolah-sekolah langganan saja. Kami ajak, ayo semua berkompetisi,” ujar mantan kepala Cabang Disdik Jatim Wilayah Lumajang itu.

Sugiono berpesan kepada seluruh atlet agar berlatih dan mengikuti kompetisi dengan baik. Dengan begitu, tidak hanya berpartisipasi, tetapi juga menorehkan prestasi. Sebelum dikirim ke tingkat kabupaten, sekolah harus mempersiapkan para atlet terbaiknya. Kalau lolos baru ke provinsi. Kalau asal comot, bagaimana bisa bersaing? Harus objektif,” sindirnya.

- Advertisement -
Baca Juga :  Nobar Hati Suhita, Nurfitriana: Tak Ada Peran Antagonis di Lingkungan Pesantren

Tahun ini pihaknya mengunggulkan cabor karate dan pencak silat untuk bisa melaju ke tingkat nasional. Atlet-atlet O2SN dari Sumenep sebelumnya jarang bisa tampil di tingkat nasional. ”Saya dorong untuk sekolah agar ekskul digalakkan. Kalau ada kompetisi, sekolah bisa gereget untuk ikut,” tandasnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/