SUMENEP – Pelayanan di Puskesmas Arjasa, Pulau Kangean, dikeluhkan masyarakat. Sebab, Dila, bayi berusia enam bulan, warga Desa Angon-Angon, Kecamatan Arjasa, diduga ditelantarkan selama tiga jam. Keluarga pasien kecewa dengan pelayanan pihak puskesmas.
Informasi yang diterima Jawa Pos Radar Madura (JPRM), saat dibawa berobat, bayi itu tidak segera mendapat pelayanan. ”Kami kecewa karena anak usia enam bulan tidak ditangani dengan cepat. Sekitar tiga jam menunggu untuk mendapatkan penanganan,” kata Ahmad Yani, 37, kerabat pasien, Selasa (18/7).
Dia menjelaskan, sekitar pukul 18.00 Dila dibawa ke puskesmas setempat karena terjatuh. Dia mengalami luka di sejumlah bagian tubuhnya, termasuk di bagian mulut. Namun, setiba di puskesmas, petugas tidak segera bertindak. Padahal, bayi berusia enam bulan tersebut terus menangis.
Kondisi itu membuat keluarga pasien panik. Sebab, mereka tidak mempunyai alternatif lain. Mengingat, tempat pelayanan kesehatan di wilayah kepulauan sangat minim. Dila baru mendapat pelayanan medis tiga setengah jam kemudian, yakni pukul 21.30.
Ahmad Yani mengungkapkan, dirinya sudah mendesak tim medis untuk melakukan pertolongan. Namun, pihak puskesmas beralasan menunggu dokter. Lambatnya pelayanan ditengarai karena kekurangan tenaga medis sehingga tidak dapat melayani pasien dengan cepat.
Warga berharap Puskesmas Arjasa mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Mengingat, puskesmas itu menjadi andalan masyarakat setempat untuk berobat. ”Kami berharap ada solusi dari pemerintah. Setidaknya menempatkan petugas medis yang siap melayani masyarakat,” imbuh Ahmad Yani.
Sementara itu, pihak puskesmas tidak bisa dikonfirmasi. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep dr. A. Fathoni tidak berhasil dimintai keterangan. Dihubungi melalui nomor ponselnya tidak tersambung. Sebelumnya ditemui ke ruangannya, namun yang bersangkutan tidak ada.