26.4 C
Madura
Sunday, March 26, 2023

Sumenep Penyuplai Rumput Laut Terbesar di Jatim

SUMENEP – Berbicara Sumenep, bukan hanya soal garam dan pariwisata. Kabupaten ujung timur Pulau Madura ini memiliki kekayaan melimpah. Salah satu yang cukup potensial yaitu budi daya rumput laut.

Bupati Sumenep A. Busyro Karim mengatakan bahwa budi daya rumput laut sangat besar. Bahkan di tingkat Jawa Timur, Sumenep termasuk penyuplai terbesar. Ini tidak lepas dari tradisi masyarakat pesisir yang terus membudidayakan rumput laut.

”Sumenep ini sangat luas. Bukan sekadar laut dengan kekayaan ikannya. Yang juga tidak kalah dan perlu ada campur tangan swasta adalah kekayaan rumput lautnya,” kata Busyro.

Pengelolaan rumput laut saat ini masih bersifat tradisional. Masyarakat pembudi daya menjual hasil rumput laut kepada pengepul. Selanjutnya, pengepul menjual kembali ke Surabaya atau bahkan mengekspor ke luar negeri.

Baca Juga :  Kecamatan Hambat Penerimaan PBB

”Ini seandainya ada pabrik di sini untuk dijadikan tepung yang bahannya dari rumput laut, itu saya kira akan banyak berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat,” jelas mantan ketua DPRD Sumenep tersebut.

Manfaat rumput laut, jelas ketua DPC PKB Sumenep itu, belum dirasakan secara luas oleh masyarakat. Sebab, mereka yang bisa mendapatkan hasil rumput laut secara langsung hanya para nelayan dan yang punya rumput laut sendiri.

Penyebabnya, rumput laut tersebut tidak diolah menjadi bahan makanan di Sumenep. ”Yang kaya justru kelompok lain karena memang harus dikirim ke Surabaya dan ke mana-mana,” urainya. ”Ini peluang yang bisa dibangun investasi di Sumenep,” pungkas bupati dua periode itu.

Baca Juga :  Anggaran Akreditasi Puskesmas Rp 1 Miliar

 

SUMENEP – Berbicara Sumenep, bukan hanya soal garam dan pariwisata. Kabupaten ujung timur Pulau Madura ini memiliki kekayaan melimpah. Salah satu yang cukup potensial yaitu budi daya rumput laut.

Bupati Sumenep A. Busyro Karim mengatakan bahwa budi daya rumput laut sangat besar. Bahkan di tingkat Jawa Timur, Sumenep termasuk penyuplai terbesar. Ini tidak lepas dari tradisi masyarakat pesisir yang terus membudidayakan rumput laut.

”Sumenep ini sangat luas. Bukan sekadar laut dengan kekayaan ikannya. Yang juga tidak kalah dan perlu ada campur tangan swasta adalah kekayaan rumput lautnya,” kata Busyro.


Pengelolaan rumput laut saat ini masih bersifat tradisional. Masyarakat pembudi daya menjual hasil rumput laut kepada pengepul. Selanjutnya, pengepul menjual kembali ke Surabaya atau bahkan mengekspor ke luar negeri.

Baca Juga :  Kecamatan Hambat Penerimaan PBB

”Ini seandainya ada pabrik di sini untuk dijadikan tepung yang bahannya dari rumput laut, itu saya kira akan banyak berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat,” jelas mantan ketua DPRD Sumenep tersebut.

Manfaat rumput laut, jelas ketua DPC PKB Sumenep itu, belum dirasakan secara luas oleh masyarakat. Sebab, mereka yang bisa mendapatkan hasil rumput laut secara langsung hanya para nelayan dan yang punya rumput laut sendiri.

Penyebabnya, rumput laut tersebut tidak diolah menjadi bahan makanan di Sumenep. ”Yang kaya justru kelompok lain karena memang harus dikirim ke Surabaya dan ke mana-mana,” urainya. ”Ini peluang yang bisa dibangun investasi di Sumenep,” pungkas bupati dua periode itu.

Baca Juga :  Kades Hentikan Proyek Jalan

- Advertisement -

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/