22.8 C
Madura
Tuesday, March 28, 2023

5 Ribu Wirausaha Muda Dipertanyakan

SUMENEP – Salah satu program unggulan Pemkab Sumenep yakni mencetak 5 ribu wirausaha muda. Program itu ditargetkan tuntas selama lima tahun kepemimpinan Bupati A. Busyro Karim dan Wabup Achmad Fauzi.

Namun, program tersebut menjadi tanda tanya di kalangan wakil rakyat. Anggota DPRD Sumenep Juhari menyebut program wirausaha muda belum optimal. Terbukti, angka kemiskinan di Sumenep tidak menurun, sebaliknya malah bertambah.

”Seharusnya jika program wirausaha muda dikerjakan dengan serius, kami yakin angka kemiskinan bisa menurun,” kata juru bicara pansus LKPj bupati Sumenep 2018 itu kemarin (18/3).

Sementara itu, Bupati Sumenep A. Busyro Karim menyatakan, program lima ribu wirausaha muda tidak bisa dilihat hanya dalam kurun waktu satu atau dua tahun. Sebab,  program itu targetnya lima tahun kepemimpinan. Mengenai angka yang dicapai belum sampai lima ribu orang, dia mengakuinya.

Baca Juga :  Poltera Wisuda 189 Mahasiswa, Bupati Haji Idi Ajak Bangun Ekonomi

”Dari sisi yang lain, kemarin nilai yang tertinggi Sumenep layak kota pemuda, nilai yang tertinggi karena kesuksesan wirausaha muda,” katanya. ”Padahal dari sisi yang lain tidak terlalu banyak mendukung. Nilai yang paling tinggi itu karena di sini ada program mencetak wirausaha muda. Karena itu, kami dapat predikat kota layak pemuda. Saya kira itu juga bagian dari apresiasi dari pihak lain,” tegasnya.

Ditanya berapa yang sudah dicetak untuk menjadi pengusaha muda? Menurut dia, setiap tahun ada 1.000 anggota yang direkrut untuk dilatih menjadi pengusaha muda. Namun, tidak semuanya bertahan menjadi pengusaha.

”Persentase dari 1.000 misalnya yang ikut seleksi. Itu hanya kira-kira 400 yang sudah bisa disebut mencetak wirausaha muda,” jelasnya.

Baca Juga :  Sajam-Kecurangan Jadi Atensi TNI-Polri

Bupati menjelaskan, mencetak wirausaha muda tidak melulu melalui inkubator. Saat ini telah muncul wirausaha muda di tingkat desa. Mereka menciptakan usaha dan mengembangkan usahanya sendiri di desa. ”Tercecer di berbagai kecamatan,” tukasnya.

SUMENEP – Salah satu program unggulan Pemkab Sumenep yakni mencetak 5 ribu wirausaha muda. Program itu ditargetkan tuntas selama lima tahun kepemimpinan Bupati A. Busyro Karim dan Wabup Achmad Fauzi.

Namun, program tersebut menjadi tanda tanya di kalangan wakil rakyat. Anggota DPRD Sumenep Juhari menyebut program wirausaha muda belum optimal. Terbukti, angka kemiskinan di Sumenep tidak menurun, sebaliknya malah bertambah.

”Seharusnya jika program wirausaha muda dikerjakan dengan serius, kami yakin angka kemiskinan bisa menurun,” kata juru bicara pansus LKPj bupati Sumenep 2018 itu kemarin (18/3).


Sementara itu, Bupati Sumenep A. Busyro Karim menyatakan, program lima ribu wirausaha muda tidak bisa dilihat hanya dalam kurun waktu satu atau dua tahun. Sebab,  program itu targetnya lima tahun kepemimpinan. Mengenai angka yang dicapai belum sampai lima ribu orang, dia mengakuinya.

Baca Juga :  Direktur PD Sumekar Mangkir

”Dari sisi yang lain, kemarin nilai yang tertinggi Sumenep layak kota pemuda, nilai yang tertinggi karena kesuksesan wirausaha muda,” katanya. ”Padahal dari sisi yang lain tidak terlalu banyak mendukung. Nilai yang paling tinggi itu karena di sini ada program mencetak wirausaha muda. Karena itu, kami dapat predikat kota layak pemuda. Saya kira itu juga bagian dari apresiasi dari pihak lain,” tegasnya.

Ditanya berapa yang sudah dicetak untuk menjadi pengusaha muda? Menurut dia, setiap tahun ada 1.000 anggota yang direkrut untuk dilatih menjadi pengusaha muda. Namun, tidak semuanya bertahan menjadi pengusaha.

”Persentase dari 1.000 misalnya yang ikut seleksi. Itu hanya kira-kira 400 yang sudah bisa disebut mencetak wirausaha muda,” jelasnya.

Baca Juga :  Poltera Wisuda 189 Mahasiswa, Bupati Haji Idi Ajak Bangun Ekonomi
- Advertisement -

Bupati menjelaskan, mencetak wirausaha muda tidak melulu melalui inkubator. Saat ini telah muncul wirausaha muda di tingkat desa. Mereka menciptakan usaha dan mengembangkan usahanya sendiri di desa. ”Tercecer di berbagai kecamatan,” tukasnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/