SUMENEP, Jawa Pos Radar Madura – Musim kemarau tidak lama lagi berakhir. Pemerintah Sumenep mulai menyiapkan berbagai hal untuk menanggulangi banjir yang kerap terjadi setiap tahun. Baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan.
Salah satunya melakukan normalisasi dan rehabilitasi sungai serta irigasi. Anggaran yang disediakan cukup besar. Yakni, Rp 1,4 miliar yang bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Hendri Hartono mengatakakan, normalisasi dan rehabilitasi ini menyasar tiga sungai. Yakni, Sungai Anjuk, Kecamatan Saronggi dan Batuan; Sungai Paneleh, Gapura; dan Sungai Patrean, Kecamatan Kota.
”Kalau rehabilitasi irigasi ada Tambak Pereng Bawah, Kecamatan Guluk-Gukuk,” terang Hendri kepada JPRM kemarin (17/9).
Dia mengatakan, banjir memang selalu menjadi problem tahunan. Normalisasi dan rehabilitasi ini bertujuan mengatasi banjir. ”Artinya, problem banjir bukan tidak kami perhatikan,” tambah Hendri.
Dalam mengatasi banjir ini butuh kerja sama yang baik dari masyarakat. Baik kedisiplinan dalam menjaga kebersihan sungai, maupun kesadaran bersama mencegah terjadinya banjir. ”Peran masyarakat juga penting,” tegasnya.
Anggota Komisi III DPRD Sumenep M. Muhri meminta, pengerjaan normalisasi dan rehabilitasi sungai ini harus diselesaikan sebelum musim hujan tiba. Itu antisipasi yang paling baik. ”Jangan dikerjakan kalau musim hujan tiba,” pintanya.
Pihaknya berharap proyek yang kini dalam proses tender dikerjakan sebaik mungkin. Sebab, manfaat besarnya akan dinilai dan dirasakan langsung oleh masyarakat. ”Masyarakat punya porsi sendiri untuk menilai keberhasilan pemerintah,” tandasnya. (di/han)