21.6 C
Madura
Friday, June 9, 2023

Upaca di Laut Bersamaan Mentari Terbit

SUMENEP, Jawa Pos Radar Madura­ – Beragam ekspresi menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-75 Republik Indonesia (RI). Misalnya, upacara pengibaran bendera Merah Putih di perairan Tanjung, Kecamatan Saronggi, oleh sejumlah pemuda kemarin (17/8).

Prosesi pengibaran Sang Saka Merah Putih bersamaan dengan terbitnya matahari. Upacara tersebut diikuti oleh Himpunan Mahasiswa Kepulauan Sapeken Sumenep (HIMPASS) dan Komunitas Pemuda Sinematografi. Mereka saling bersinergi untuk menumbuhkan rasa nasionalisme anak bangsa. ”Bendera digiring dari darat menuju laut,” tutur pendiri HIMPASS Fajrullah.

Peserta upacara berjumlah 32 orang. Mulai peserta upacara, inspektur, dan lainnya. Saat inspektur upacara memerintahkan bendera Merah Putih dikibarkan, pasukan pembawa bendera menuju tengah laut sekitar 50 meter dari daratan.

Baca Juga :  Kesalahan-Kesalahan Penulisan Ucapan Kemerdekaan

Penggerakan bendera berukuran 3 x 5 meter persegi itu butuh perjuangan. ”Karena tiang diberdirikan secara manual, tidak ditancapkan di dasar laut. Kami membawa bendera dari daratan ke laut diiringi puisi kemerdekaan lalu ditalikan ke bambu dan diiringi lagu Indonesia Raya,” tambahnya.

Alasan para pemuda Sumenep melangsungkan upacara di laut karena perjuangan dari kemerdekaan itu juga dilaksanakan di wilayah perairan. ”Teman-teman memanfaatkan momentum bersejarah ini agar dapat direfleksikan kembali oleh kaum muda bahwa banyak warisan yang perlu kita ambil di kemerdekaan ini,” paparnya.

Mereka dilahirkan di kepulauan sehingga merasa pulau tersebut bagian dari hasil perjuangan kemerdekan. ”Sehingga kami perlu mengibarkan bendera di laut.” ujarnya.

Baca Juga :  Dipukul, Ditelanjangi dan Disiram

Pada malam hari sebelum kemerdekaan, para pemuda itu saling berbagi inspirasi. Perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia memang perlu dilaksanakan secara besar-besaran. Sebab, perjuangan saat ini tidak sebanding dengan jasa para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa.

”Kami harus memperhatikan hikmahnya. Salah satunya dengan menyatukan perbedaan,” pungkasnya. (mi)

SUMENEP, Jawa Pos Radar Madura­ – Beragam ekspresi menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-75 Republik Indonesia (RI). Misalnya, upacara pengibaran bendera Merah Putih di perairan Tanjung, Kecamatan Saronggi, oleh sejumlah pemuda kemarin (17/8).

Prosesi pengibaran Sang Saka Merah Putih bersamaan dengan terbitnya matahari. Upacara tersebut diikuti oleh Himpunan Mahasiswa Kepulauan Sapeken Sumenep (HIMPASS) dan Komunitas Pemuda Sinematografi. Mereka saling bersinergi untuk menumbuhkan rasa nasionalisme anak bangsa. ”Bendera digiring dari darat menuju laut,” tutur pendiri HIMPASS Fajrullah.

Peserta upacara berjumlah 32 orang. Mulai peserta upacara, inspektur, dan lainnya. Saat inspektur upacara memerintahkan bendera Merah Putih dikibarkan, pasukan pembawa bendera menuju tengah laut sekitar 50 meter dari daratan.


Baca Juga :  Alokasikan Rp 2 Miliar untuk Normalisasi Kali Patrean

Penggerakan bendera berukuran 3 x 5 meter persegi itu butuh perjuangan. ”Karena tiang diberdirikan secara manual, tidak ditancapkan di dasar laut. Kami membawa bendera dari daratan ke laut diiringi puisi kemerdekaan lalu ditalikan ke bambu dan diiringi lagu Indonesia Raya,” tambahnya.

Alasan para pemuda Sumenep melangsungkan upacara di laut karena perjuangan dari kemerdekaan itu juga dilaksanakan di wilayah perairan. ”Teman-teman memanfaatkan momentum bersejarah ini agar dapat direfleksikan kembali oleh kaum muda bahwa banyak warisan yang perlu kita ambil di kemerdekaan ini,” paparnya.

Mereka dilahirkan di kepulauan sehingga merasa pulau tersebut bagian dari hasil perjuangan kemerdekan. ”Sehingga kami perlu mengibarkan bendera di laut.” ujarnya.

Baca Juga :  Perayaan HUT ke-77 Republik Indonesia dan HUT ke-56 Kemenko Perekonomian

Pada malam hari sebelum kemerdekaan, para pemuda itu saling berbagi inspirasi. Perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia memang perlu dilaksanakan secara besar-besaran. Sebab, perjuangan saat ini tidak sebanding dengan jasa para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa.

- Advertisement -

”Kami harus memperhatikan hikmahnya. Salah satunya dengan menyatukan perbedaan,” pungkasnya. (mi)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/