SUMENEP – Bandara Trunojoyo Sumenep memang sudah beroperasi. Namun, satu-satunya bandar udara (bandara) di Madura ini belum memiliki terminal penumpang yang ideal. Pengelola bandara sudah membangun, tapi belum rampung.
Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep Indra Triyantono mengutarakan, terminal penumpang sudah dibangun sejak 2018 untuk tahap pertama. Anggaran Rp 25 miliar itu dari APBN melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub). ”2018 hanya konstruksi saja. Tapi belum selesai. Interiornya juga belum,” katanya kemarin (17/1).
Program tersebut kemudian dilanjutkan di 2019 dan anggaran yang disiapkan sebesar Rp 25 miliar. Tetapi juga belum sempurna. Pihaknya menargetkan 2020 harus beroperasi.
Untuk mempercepat pengoperasian, tentu harus mengubah desain semula. Karena itu, hasil pengerjaan 2019 ini harus sudah bisa digunakan 2020. Untuk tampil sempurna, terminal penumpang Bandara Trunojoyo bisa menghabiskan anggaran sekitar Rp 70 miliar. Pada 2020 mendatang dana tersebut diharapkan turun.
Indra menjelaskan, terminal penumpang yang ada sekarang ini akan digunakan untuk sekolah pilot. Sebab, sampai sekarang belum punya ruangan. ”Nanti penumpang bisa nunggu di terminal yang baru. Bukan terminal yang sekarang,” jelasnya.
Dengan bangunan terminal penumpang yang layak, penumpang diharapkan bisa nyaman selama menunggu pesawat. ”Kami tugasnya memang menyiapkan infrastruktur. Semata-mata untuk Bandara Trunojoyo,” katanya.
Pihaknya menginginkan setelah terminal penumpang beroperasi, masyarakat Sumenep berduyun-duyun naik pesawat. ”Meskipun, adanya terminal itu tidak menarik penumpang. Tapi setidaknya membuat nyaman,” pungkasnya.