21.6 C
Madura
Friday, June 9, 2023

Bantuan Korban Mulai Disalurkan, Jumlah Kerusakan Bangunan Bertambah

SUMENEP – Jumlah bangunan rusak akibat gempa yang melanda Jawa dan Bali pada 11 Oktober lalu kembali bertambah. Data terbaru, jumlah bangunan yang rusak akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,4 itu berjumlah 1.070 unit di Kecamatan Gayam, Nonggunong, dan Raas, Sumenep.

Sebelumnya, jumlah bangunan rusak di tiga kecamatan tersebut terdeteksi 737 unit. Sebelumnya, di Kecamatan Gayam terdeteksi 673 bangunan rusak. Kemudian, jumlah tersebut bertambah menjadi 970 bangunan. Data ini sudah final.

”Hari Senin malam (15/10) kami menutup laporan dengan merekap seluruh desa yang terdampak di Kecamatan Gayam. Hasilnya, ada 970 bangunan rusak,” ungkap Sekretaris Camat Gayam Ikbal, Selasa (16/10).

Menurut dia, saat ini bantuan sudah mulai didistribusikan kepada para korban. Hanya, bantuan tersebut didistribusikan bukan berdasar data yang dimiliki pihak kecamatan. Tetapi, dari Dinas PU Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya Jawa Timur.

”Bantuan sudah mulai didistribusikan. Tapi datanya masih mengacu pada data yang terkumpul pada hari Sabtu (13/10). Jadi belum semua korban yang kami data masuk dalam data pembagian bantuan,” jelasnya.

Dandim 0827/Sumenep Letkol. Inf. Ato Sudiatna membenarkan hal itu. Menurut dia, data yang ada di kecamatan saat ini masih perlu diverifikasi ulang. Sebab, dia mencurigai ada ketimpangan data yang membuat data tersebut tidak valid.

Baca Juga :  Pemerintah Pusat Sudah Kucurkan Dana, Pantai Lombang Belum Diperbaiki

Pihaknya masih mengacu pada data yang sudah diverifikasi oleh Dinas PU Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya Jawa Timur. Data detailnya, mulai dari jumlah bangunan rusak parah, sedang, dan ringan belum ada dari dinas. ”Kami juga masih menunggu,” katanya.

Ato mengatakan, jumlah bangunan rusak dari data yang dia miliki 691 unit dari Kecamatan Gayam dan Nonggunong, Pulau Sapudi. Sementara data bangunan rusak dari Kecamatan Raas belum diterima. Dari jumlah tersebut, 54 bangunan rusak di antaranya terdapat di Kecamatan Nonggunong, sedangkan 637 bangunan rusak lainnya ada di Gayam.

Menurut dia, gempa yang melanda Sumenep beberapa waktu lalu bukan hanya menyebabkan kerusakan di dua kecamatan di Pulau Sapudi. Di kecamatan lain juga terdampak. Bahkan, Ato mengatakan bahwa di Kecamatan Bluto terdapat 17 bangunan yang rusak akibat gempa.

”Sementara data kerusakan di Kecamatan Raas belum kami terima dan mungkin belum terdata. Begitu juga dengan kerusakan di kecamatan lain. Sebenarnya kerusakan yang terjadi akibat gempa kemarin bukan hanya di Pulau Sapudi. Tapi di kecamatan lain juga terdampak,” jelas Ato.

Baca Juga :  Bupati Sumenep Resmikan Penyaluran BST

Lebih lanjut Ato mengatakan, sampai saat ini proses perbaikan rumah yang rusak akibat gempa belum dilakukan. Saat ini para relawan bersama TNI dan Polri masih melakukan pembersihan puing-puing bangunan.

Hal tersebut disebabkan minimnya bantuan material untuk perbaikan bangunan. Sampai saat ini bantuan material bangunan di posko induk di Dusun Jam Busok, Desa Prambanan, Kecamatan Gayam, hanya ada 200 sak semen.

”Sementara kami masih melakukan pembersihan puing. Jadi puing bangunan yang masih bisa digunakan kami pisahkan untuk perbaikan. Sedangkan perbaikan sendiri belum dilakukan karena masih menunggu bantuan material,” tambah Ato.

Terakhir untuk bangunan rusak yang belum masuk dalam daftar korban gempa, pihaknya berencana untuk mengadakan koordinasi dengan Pemkab Sumenep. Sementara itu, pada Kamis (11/10) Bupati Sumenep A. Busyro Karim mengeluarkan surat pernyataan nomor 360/92/435.205/2018. Melalui surat itu dia meminta bantuan semua pihak untuk mengerahkan potensi sumber daya untuk penanganan keadaan darurat bencana gempa bumi tersebut.

Jika ada yang ingin membantu pada korban gempa di Pulau Sapudi bisa melalui rekening BRI 7595-01-008884-53-1 atas nama Peduli Gempa Sapudi. Rekening ini dikelola oleh petugas Kecamatan Gayam.

SUMENEP – Jumlah bangunan rusak akibat gempa yang melanda Jawa dan Bali pada 11 Oktober lalu kembali bertambah. Data terbaru, jumlah bangunan yang rusak akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,4 itu berjumlah 1.070 unit di Kecamatan Gayam, Nonggunong, dan Raas, Sumenep.

Sebelumnya, jumlah bangunan rusak di tiga kecamatan tersebut terdeteksi 737 unit. Sebelumnya, di Kecamatan Gayam terdeteksi 673 bangunan rusak. Kemudian, jumlah tersebut bertambah menjadi 970 bangunan. Data ini sudah final.

”Hari Senin malam (15/10) kami menutup laporan dengan merekap seluruh desa yang terdampak di Kecamatan Gayam. Hasilnya, ada 970 bangunan rusak,” ungkap Sekretaris Camat Gayam Ikbal, Selasa (16/10).


Menurut dia, saat ini bantuan sudah mulai didistribusikan kepada para korban. Hanya, bantuan tersebut didistribusikan bukan berdasar data yang dimiliki pihak kecamatan. Tetapi, dari Dinas PU Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya Jawa Timur.

”Bantuan sudah mulai didistribusikan. Tapi datanya masih mengacu pada data yang terkumpul pada hari Sabtu (13/10). Jadi belum semua korban yang kami data masuk dalam data pembagian bantuan,” jelasnya.

Dandim 0827/Sumenep Letkol. Inf. Ato Sudiatna membenarkan hal itu. Menurut dia, data yang ada di kecamatan saat ini masih perlu diverifikasi ulang. Sebab, dia mencurigai ada ketimpangan data yang membuat data tersebut tidak valid.

Baca Juga :  Ajukan Kenaikan Rp 153 Ribu

Pihaknya masih mengacu pada data yang sudah diverifikasi oleh Dinas PU Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya Jawa Timur. Data detailnya, mulai dari jumlah bangunan rusak parah, sedang, dan ringan belum ada dari dinas. ”Kami juga masih menunggu,” katanya.

- Advertisement -

Ato mengatakan, jumlah bangunan rusak dari data yang dia miliki 691 unit dari Kecamatan Gayam dan Nonggunong, Pulau Sapudi. Sementara data bangunan rusak dari Kecamatan Raas belum diterima. Dari jumlah tersebut, 54 bangunan rusak di antaranya terdapat di Kecamatan Nonggunong, sedangkan 637 bangunan rusak lainnya ada di Gayam.

Menurut dia, gempa yang melanda Sumenep beberapa waktu lalu bukan hanya menyebabkan kerusakan di dua kecamatan di Pulau Sapudi. Di kecamatan lain juga terdampak. Bahkan, Ato mengatakan bahwa di Kecamatan Bluto terdapat 17 bangunan yang rusak akibat gempa.

”Sementara data kerusakan di Kecamatan Raas belum kami terima dan mungkin belum terdata. Begitu juga dengan kerusakan di kecamatan lain. Sebenarnya kerusakan yang terjadi akibat gempa kemarin bukan hanya di Pulau Sapudi. Tapi di kecamatan lain juga terdampak,” jelas Ato.

Baca Juga :  Pembinaan UKM-IKM Tak Maksimal

Lebih lanjut Ato mengatakan, sampai saat ini proses perbaikan rumah yang rusak akibat gempa belum dilakukan. Saat ini para relawan bersama TNI dan Polri masih melakukan pembersihan puing-puing bangunan.

Hal tersebut disebabkan minimnya bantuan material untuk perbaikan bangunan. Sampai saat ini bantuan material bangunan di posko induk di Dusun Jam Busok, Desa Prambanan, Kecamatan Gayam, hanya ada 200 sak semen.

”Sementara kami masih melakukan pembersihan puing. Jadi puing bangunan yang masih bisa digunakan kami pisahkan untuk perbaikan. Sedangkan perbaikan sendiri belum dilakukan karena masih menunggu bantuan material,” tambah Ato.

Terakhir untuk bangunan rusak yang belum masuk dalam daftar korban gempa, pihaknya berencana untuk mengadakan koordinasi dengan Pemkab Sumenep. Sementara itu, pada Kamis (11/10) Bupati Sumenep A. Busyro Karim mengeluarkan surat pernyataan nomor 360/92/435.205/2018. Melalui surat itu dia meminta bantuan semua pihak untuk mengerahkan potensi sumber daya untuk penanganan keadaan darurat bencana gempa bumi tersebut.

Jika ada yang ingin membantu pada korban gempa di Pulau Sapudi bisa melalui rekening BRI 7595-01-008884-53-1 atas nama Peduli Gempa Sapudi. Rekening ini dikelola oleh petugas Kecamatan Gayam.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/