SUMENEP – Hari pertama masuk sekolah, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Timur (Jatim) Cabang Sumenep langsung melakukan gebrakan. Salah satunya, perihal pelaksanaan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di kepulauan.
Kepala Disdik Jatim Wilayah Sumenep Sugiono Eksantoso menyatakan, di hari pertama masuk sekolah, pihaknya sengaja datang langsung ke SMAN 1 Sapeken. Kedatangannya untuk membuka MPLS dan memantau berjalannya kegiatan belajar mengajar (KBM) di hari pertama masuk.
Selain itu, Sugiono ingin memonitor langsung masalah ketersediaan pengajar di daerah kepulauan. Terutama tentang kebutuhan guru yang bestatus pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di kepulauan.
”Ternyata kami masih kekurangan guru PNS di daerah kepulauan,” ungkap Sugiono kemarin (15/7).
Kekurangan guru PNS itu menjadi prioritas lembaganya untuk beberapa tahun ke depan. Pihaknya berjanji bakal meminta kebijakan khusus kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim agar pemenuhan guru PNS di Sumenep lebih diperhatikan.
”Saya akan meminta jatah, kebetulan kami memantaunya bersama perwakilan BKD Jatim,” janji Sugiono.
Kabid Perencanaan, Pengadaan, dan Pengelolaan Informasi BKD Jatim Hasym tidak memungkiri daerah kepulauan di Kota Keris masih kekurangan guru PNS ataupun PPPK. Pihaknya mengaku akan melaporkan kondisi tersebut ke Pemprov Jatim.
”Nanti kami jadikan usulan untuk formasi CPNS 2019. Kepulauan ini akan menjadi prioritas,” ujarnya.
Hasym mengungkapkan, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan tenaga pendidik di kepulauan yang masih berstatus guru tidak tetap (GTT). Menurut dia, mereka meminta ada pengangkatan PNS dan PPPK. ”Secara bertahap kami akan penuhi melalui CPNS dan PPPK,” tukasnya. (jup)
SUMENEP – Hari pertama masuk sekolah, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Timur (Jatim) Cabang Sumenep langsung melakukan gebrakan. Salah satunya, perihal pelaksanaan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di kepulauan.
Kepala Disdik Jatim Wilayah Sumenep Sugiono Eksantoso menyatakan, di hari pertama masuk sekolah, pihaknya sengaja datang langsung ke SMAN 1 Sapeken. Kedatangannya untuk membuka MPLS dan memantau berjalannya kegiatan belajar mengajar (KBM) di hari pertama masuk.
Selain itu, Sugiono ingin memonitor langsung masalah ketersediaan pengajar di daerah kepulauan. Terutama tentang kebutuhan guru yang bestatus pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di kepulauan.
”Ternyata kami masih kekurangan guru PNS di daerah kepulauan,” ungkap Sugiono kemarin (15/7).
Kekurangan guru PNS itu menjadi prioritas lembaganya untuk beberapa tahun ke depan. Pihaknya berjanji bakal meminta kebijakan khusus kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim agar pemenuhan guru PNS di Sumenep lebih diperhatikan.
”Saya akan meminta jatah, kebetulan kami memantaunya bersama perwakilan BKD Jatim,” janji Sugiono.
Kabid Perencanaan, Pengadaan, dan Pengelolaan Informasi BKD Jatim Hasym tidak memungkiri daerah kepulauan di Kota Keris masih kekurangan guru PNS ataupun PPPK. Pihaknya mengaku akan melaporkan kondisi tersebut ke Pemprov Jatim.
- Advertisement -
”Nanti kami jadikan usulan untuk formasi CPNS 2019. Kepulauan ini akan menjadi prioritas,” ujarnya.
Hasym mengungkapkan, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan tenaga pendidik di kepulauan yang masih berstatus guru tidak tetap (GTT). Menurut dia, mereka meminta ada pengangkatan PNS dan PPPK. ”Secara bertahap kami akan penuhi melalui CPNS dan PPPK,” tukasnya. (jup)