21 C
Madura
Sunday, April 2, 2023

Laurensia Imeilda Sudiatna, Perempuan Inspiratif II Madura Awards 2019

MADURA Awards 2019 menjadi momen berharga bagi Laurensia Imeilda Sudiatna. Pada malam itulah istri Komandan Kodim 0827/Sumenep Letkol Inf. Ato Sudiatna itu mendapat anugerah sebagai tokoh perempuan inspiratif kedua.

Trofi yang didapat sebagai bukti perjuangannya menjadi perempuan tangguh mendampingi anggota TNI berpangkat letnan kolonel infanteri. Baginya tidak mudah menjalani kehidupan sebagai istri seorang prajurit.

Waktu bersama keluarga tersita. Juga dituntut lebih mandiri. Apalagi, saat sang suami harus pergi bertugas ke luar daerah. Menerima dan sabar, itu yang ditanamkan pada dirinya.

Juga harus memiliki jiwa yang mudah beradaptasi, baik dengan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya. Sebab, ke mana suami dipindahtugaskan, dia pun mengikuti. ”Ini sudah menjadi risiko istri lelaki yang mengabdikan diri pada negara,” tuturnya.

Menurut dia, tak ada yang mudah untuk mencapai kebahagiaan. Hal itulah yang menjadi penyemangat ketua Persatuan Istri Tentara (Persit) Kartika Chandra Kirana Cabang XLVI Kodim 0827/Sumenep tersebut.

Mendampingi dan melayani suami sudah menjadi tanggung jawab. Bisa selalu berkumpul dengan keluarga menjadi harapan dan dambaan. Namun, sosok kelahiran Ende, 30 Mei 1977 itu harus selalu siap saat suaminya mendapat perintah untuk mengemban tugas negara.

Baca Juga :  Pandangan Budayawan Syaf Anton tentang Tradisi Rokat Tase’

Persiapan mental tak hanya usai menikah. Proses menuju pelaminan juga dilakukan dengan tidak mudah. Terutama saat mengurus surat izin menikah. ”Tetapi endingnya, menjadi istri yang dilindungi. Ini yang membuat saya bangga menjadi istri TNI yang tidak semua perempuan menyandangnya,” terang Imeilda.

Imeilda menjelaskan, banyak hal yang didapatkan menjadi bagian persit. Pengalaman, ilmu, dan kemajuan. ”Terpenting banyak keluarga baru yang saya dapatkan saat suami dipindahtugaskan,” terangnya.

Saat akan beranjak ke wilayah lain, pasti ada yang dikorbankan demi mendapatkan hal baru. Baginya, istri seorang TNI itu penuh dengan perasaan sukacita, kerinduan, dan air mata kebahagiaan.

Jiwa leadership wajib ditanamkan pada perempuan-perempuan istri prajurit. Apalagi sebagai ketua persit yang memiliki tanggung jawab membina pendamping hidup anggota TNI lainnya.

Imeilda selalu setia menemani dan mendukung tugas suami di mana pun dan dalam kondisi apa pun. ”Sebelum menikah sudah komitmen dengan suami. Apa pun yang terjadi akan selalu bersama,” ucap ibu dua anak itu.

Dari pernikahan itu, pasangan Imeilda dan Ato Sudiatna dikaruniai dua buah hati. Abrar Malik Pamungkas dan Albirra Erlene Mutia. Menjadi istri prajurit TNI tidak membuat Imeilda lupa untuk peduli dan berbagi. ”Terpenting dalam kehidupan ini bisa bermanfaat untuk orang lain,” imbuhnya.

Baca Juga :  Tingkatkan Keimanan dengan Pengajian

Imeilda dikenal sebagai wanita yang suka blusukan ke pelosok desa. Kerap melakukan kegiatan sosial dan selalu bersilaturahmi dengan masyarakat. Tidak memandang berasal dari kalangan menengah ke bawah ataupun pengangguran. Dia juga aktif bergabung di lembaga sosial Sumenep Berbagi.

Menurut dia, perempuan harus pintar mengatur waktu. Antara menjalankan tugas dan menjadi ibu rumah tangga. ”Wanita harus pandai,” tegasnya.

Imeilda merupakan sosok perempuan yang peduli pendidikan. Inovasinya memudahkan anak usia dini untuk menempuh pendidikan. Sebagai ketua Yayasan Kartika Jaya, PAUD Kartika IV–78 Layanan Taman Kanak–Kanak di Sumenep menggerakkan hatinya untuk mendukung kelangsungan pendidikan. Fasilitas sekolah digratiskan, mulai dari seragam, sepatu, tas, dan lainnya.

”Bagi saya pendidikan jenjang TK itu sosial, bukan untuk mencari keuntungan,” ungkapnya. Dia hanya berpesan bagi semua perempuan, khususnya di Kota Keris, agar menjalani kehidupan dengan penuh keikhlasan. ”Semua akan terasa ringan dan menyenangkan,” ucapnya. (mi)

MADURA Awards 2019 menjadi momen berharga bagi Laurensia Imeilda Sudiatna. Pada malam itulah istri Komandan Kodim 0827/Sumenep Letkol Inf. Ato Sudiatna itu mendapat anugerah sebagai tokoh perempuan inspiratif kedua.

Trofi yang didapat sebagai bukti perjuangannya menjadi perempuan tangguh mendampingi anggota TNI berpangkat letnan kolonel infanteri. Baginya tidak mudah menjalani kehidupan sebagai istri seorang prajurit.

Waktu bersama keluarga tersita. Juga dituntut lebih mandiri. Apalagi, saat sang suami harus pergi bertugas ke luar daerah. Menerima dan sabar, itu yang ditanamkan pada dirinya.


Juga harus memiliki jiwa yang mudah beradaptasi, baik dengan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya. Sebab, ke mana suami dipindahtugaskan, dia pun mengikuti. ”Ini sudah menjadi risiko istri lelaki yang mengabdikan diri pada negara,” tuturnya.

Menurut dia, tak ada yang mudah untuk mencapai kebahagiaan. Hal itulah yang menjadi penyemangat ketua Persatuan Istri Tentara (Persit) Kartika Chandra Kirana Cabang XLVI Kodim 0827/Sumenep tersebut.

Mendampingi dan melayani suami sudah menjadi tanggung jawab. Bisa selalu berkumpul dengan keluarga menjadi harapan dan dambaan. Namun, sosok kelahiran Ende, 30 Mei 1977 itu harus selalu siap saat suaminya mendapat perintah untuk mengemban tugas negara.

Baca Juga :  Banyak Kelompok Nelayan Tak Dapat Bantuan

Persiapan mental tak hanya usai menikah. Proses menuju pelaminan juga dilakukan dengan tidak mudah. Terutama saat mengurus surat izin menikah. ”Tetapi endingnya, menjadi istri yang dilindungi. Ini yang membuat saya bangga menjadi istri TNI yang tidak semua perempuan menyandangnya,” terang Imeilda.

- Advertisement -

Imeilda menjelaskan, banyak hal yang didapatkan menjadi bagian persit. Pengalaman, ilmu, dan kemajuan. ”Terpenting banyak keluarga baru yang saya dapatkan saat suami dipindahtugaskan,” terangnya.

Saat akan beranjak ke wilayah lain, pasti ada yang dikorbankan demi mendapatkan hal baru. Baginya, istri seorang TNI itu penuh dengan perasaan sukacita, kerinduan, dan air mata kebahagiaan.

Jiwa leadership wajib ditanamkan pada perempuan-perempuan istri prajurit. Apalagi sebagai ketua persit yang memiliki tanggung jawab membina pendamping hidup anggota TNI lainnya.

Imeilda selalu setia menemani dan mendukung tugas suami di mana pun dan dalam kondisi apa pun. ”Sebelum menikah sudah komitmen dengan suami. Apa pun yang terjadi akan selalu bersama,” ucap ibu dua anak itu.

Dari pernikahan itu, pasangan Imeilda dan Ato Sudiatna dikaruniai dua buah hati. Abrar Malik Pamungkas dan Albirra Erlene Mutia. Menjadi istri prajurit TNI tidak membuat Imeilda lupa untuk peduli dan berbagi. ”Terpenting dalam kehidupan ini bisa bermanfaat untuk orang lain,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pandangan Budayawan Syaf Anton tentang Tradisi Rokat Tase’

Imeilda dikenal sebagai wanita yang suka blusukan ke pelosok desa. Kerap melakukan kegiatan sosial dan selalu bersilaturahmi dengan masyarakat. Tidak memandang berasal dari kalangan menengah ke bawah ataupun pengangguran. Dia juga aktif bergabung di lembaga sosial Sumenep Berbagi.

Menurut dia, perempuan harus pintar mengatur waktu. Antara menjalankan tugas dan menjadi ibu rumah tangga. ”Wanita harus pandai,” tegasnya.

Imeilda merupakan sosok perempuan yang peduli pendidikan. Inovasinya memudahkan anak usia dini untuk menempuh pendidikan. Sebagai ketua Yayasan Kartika Jaya, PAUD Kartika IV–78 Layanan Taman Kanak–Kanak di Sumenep menggerakkan hatinya untuk mendukung kelangsungan pendidikan. Fasilitas sekolah digratiskan, mulai dari seragam, sepatu, tas, dan lainnya.

”Bagi saya pendidikan jenjang TK itu sosial, bukan untuk mencari keuntungan,” ungkapnya. Dia hanya berpesan bagi semua perempuan, khususnya di Kota Keris, agar menjalani kehidupan dengan penuh keikhlasan. ”Semua akan terasa ringan dan menyenangkan,” ucapnya. (mi)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/