SUMENEP – Polres Sumenep resmi ganti nakhoda. Kapolres AKBP Muslimin, S.IK. menggantikan Kapolres sebelumnya AKBP Fadillah Zulkarnaen, S.IK., S.H. Serah terima jabatan (sertijab) dilaksanakan di mapolres Selasa (13/11).
Usai sertijab, AKBP Muslimin menyatakan akan melanjutkan program Kapolres lama. Namun, tentu akan ada tambahan program. ”Sementara, kami akan melakukan konsolidasi di internal. Juga berkoordinasi dan bersinergi dengan forpimda,” katanya.
Menurut dia, koordinasi itu sangat penting. Tanpa sinergi, polisi tidak bisa menjalankan tugas dengan baik. Selain dengan forpimda, pihaknya akan bersilaturahmi dan menggandeng ulama serta tokoh masyarakat (tomas).
”Tugas utama polres adalah melindungi dan melayani masyarakat,” tegasnya. Selain itu, tugas pokok lain Korps Bhyangkara adalah menegakkan hukum.
Sementara itu, AKBP Fadillah Zulkarnaen menyatakan, ada beberapa kasus yang paling menonjol di Sumenep. Di antaranya, pembunuhan, penganiayaan, dan pencurian. ”Tentunya itu buka pekerjaan mudah,” jelasnya.
Salah satu yang menjadi kendala masyarakat, jelas dia, kurang terbuka. Jika ada kasus sangat jarang warga dimintai keterangan. ”Saya berharap (program-progmnya) akan bisa dilanjutkan oleh pengganti saya,” ucapnya. (c2)
SUMENEP – Polres Sumenep resmi ganti nakhoda. Kapolres AKBP Muslimin, S.IK. menggantikan Kapolres sebelumnya AKBP Fadillah Zulkarnaen, S.IK., S.H. Serah terima jabatan (sertijab) dilaksanakan di mapolres Selasa (13/11).
Usai sertijab, AKBP Muslimin menyatakan akan melanjutkan program Kapolres lama. Namun, tentu akan ada tambahan program. ”Sementara, kami akan melakukan konsolidasi di internal. Juga berkoordinasi dan bersinergi dengan forpimda,” katanya.
Menurut dia, koordinasi itu sangat penting. Tanpa sinergi, polisi tidak bisa menjalankan tugas dengan baik. Selain dengan forpimda, pihaknya akan bersilaturahmi dan menggandeng ulama serta tokoh masyarakat (tomas).
”Tugas utama polres adalah melindungi dan melayani masyarakat,” tegasnya. Selain itu, tugas pokok lain Korps Bhyangkara adalah menegakkan hukum.
Sementara itu, AKBP Fadillah Zulkarnaen menyatakan, ada beberapa kasus yang paling menonjol di Sumenep. Di antaranya, pembunuhan, penganiayaan, dan pencurian. ”Tentunya itu buka pekerjaan mudah,” jelasnya.
Salah satu yang menjadi kendala masyarakat, jelas dia, kurang terbuka. Jika ada kasus sangat jarang warga dimintai keterangan. ”Saya berharap (program-progmnya) akan bisa dilanjutkan oleh pengganti saya,” ucapnya. (c2)
- Advertisement -