SUMENEP – Penerbangan ke wilayah kepulauan Sumenep segera dibuka. Bulan ini penerbangan perintis akan melayani rute Sumenep–Pagerungan. Sebab, bandar udara (bandara) yang sebelumnya dikelola perusahaan migas itu sudah dialihfungsikan menjadi bandara umum. Maskapai penerbangan yang akan melayani rute tersebut juga sudah ditunjuk.
Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep Indra Triyantono menyampaikan, penerbangan perintis ini akan dilayani maskapai Susi Air. Dengan demikian, pesawat ini tidak hanya akan melayani rute penerbangan Sumenep–Bawean. Di hari yang sama juga terbang untuk rute Sumenep–Pagerungan.
Pihaknya bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep, maskapai Susi Air, dan pihak-pihak terkait lain sudah melaksanakan rapat pembahasan pengoperasian pada Rabu (11/9). Rapat di Otoritas Bandara Juanda Surabaya itu disepakati pada 18 September 2019 akan digelar uji coba. Pesawat akan terbang tanpa penumpang.
”Pekan depan pengenalan jalur untuk pilot. Kemudian, 25 September penerbangan perdana Susi Air dengan membawa penumpang ke Pagerungan,” ungkapnya kemarin (13/9).
Pada penerbangan perdana nanti pesawat akan membawa penumpang very important person (VIP). Di antaranya bupati, kepala dishub, dan pejabat-pejabat lain. Mereka akan memantau dan merasakan langsung terbang ke Pagerungan dari Bandara Trunojoyo Sumenep.
Mengenai tarif tiket pesawat belum ditentukan. Namun, diperkirakan berkisar antara Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu. ”Yang jelas harga masih terjangkau. Gak mahal,” kata Indra.
Jadwal penerbangan Susi Air ke Pagerungan juga sudah ditentukan. Yakni setiap Rabu. Mengingat, pesawat perintis dengan kapasitas 12 kursi penumpang tersebut juga terbang untuk rute Sumene–Bawean di hari yang sama. ”Jadi sekali beroperasi Bawean–Sumenep, kemudian Sumenep–Pagerungan dan sebaliknya. Terbang sepekan sekali,” jelasnya.
Kepala Dishub Sumenep Agustino Sulasno memaparkan, pembukaan penerbangan ke kepulauan tersebut untuk menindaklanjuti SK Menteri Perhubungan 163/2019 tentang Penggunaan Sementara Bandara Khusus Pagerungan. Transportasi udara dibuka untuk menjawab kebutuhan masyarakat kepulauan agar tidak hanya difasilitasi dengan akses jalur laut saja.
Pemkab Sumenep terus berusaha memberikan pelayanan kepada masyarakat kepulauan. Khususnya untuk bidang transportasi. Diakui, untuk merealisasikannya butuh tahapan dan waktu cukup lama. Namun, Agus memastikan sejumlah kepulauan terluar akan tetap diprioritaskan bisa merasakan jasa transportasi udara. Di antaranya Pulau Masalembu dan Kangean.
”Sudah lama masyarakat menginginkan adanya pelayanan penerbangan ke kepulauan. Mudah-mudahan bisa memberikan manfaat,” harapnya.