SUMENEP – Saat ini, stunting menjadi perhatian pemerintah. Gangguan tumbuh kembang anak tersebut salah satunya dipicu kekurangan gizi sejak di dalam rahim.Tak hanya tumbuh kembang, intelektualitas anak pun menurun.
Dari beberapa desa yang warganya terserang stunting, Nyabakan Timur adalah desa dengan angka stunting yang tinggi sejak tahun 2018. Namun pada 2019, angka stunting di desa yang berada di Kecamatan Batang Batang tersebut menurun.
Kepada RadarMadura.id, Kepala Desa Nyabakan Timur Abd Asik mengakui masih menjumpai beberapa anak yang mengalami stunting “Berdasar data yang saya peroleh dari bidan desa, ada lima anak yang mengalami stunting,” katanya.
Asik menepis informasi yang menyatakan angka stunting di Desa Nyabakan Timur tertinggi di Sumenep. “Nggak benar itu, hanya lima anak. Angka itu kecil jika dibanding dengan data jumlah penduduk desa,” dalihnya.
Elyafadasah, Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Sumenep menyatakan, tahun lalu angka stunting di Nyabakan Timur memang tinggi. “Tapi sekarang tidak. Kalau mau tahu informasi lebih detail, harus menghadap kepala dinas dulu,” pungkasnya. (Rofiqi)