19.8 C
Madura
Saturday, June 10, 2023

Duarr!! Perahu Meledak dan Hancur, Nelayan di Sumenep Selamat

SUMENEP, Jawa Pos Radar Madura – Suara ledakan mengoyak suasana pagi Pelabuhan Brakas, Kecamatan/Pulau Raas, Sumenep, sekitar pukul 05.30 kemarin (13/3). Perahu Motor (PM) Sumber Barokah hancur saat ditambatkan di jembatan pelabuhan.

Perahu itu berantakan saat hendak digunakan melaut oleh Norsa, 40, bersama tiga rekannya. Tiga anak buah kapal (ABK) itu Syaiful, 34; Hosen, 28; dan Jumadi, 25. Norsa selaku nakhoda perahu putih kombinasi biru dan tiga rekannya itu berasal dari Desa Brakas, Kecamatan Raas.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Tapi keempat nelayan mengalami luka dan perahu rusak berat.

Kepala Syahbandar Wilayah Kepulauan Raas Sunanto menyampaikan, ledakan terjadi diduga akibat tabung gas LPG yang meledak. Sebelum terjadi ledakan, Syaiful hendak menyalakan mesin perahu. Setelah mesin menyala, ada percikan api yang mengenai tabung gas.

Mengingat penempatan tabung gas dengan mesin perahu yang terlampau dekat. Ledakan mengubah perahu menjadi puing-puing dan berserakan di air. Empat nelayan itu seketika terpental dan tercebur ke laut.

Baca Juga :  Peringati HUT Ke-4, LBH Achmad Madani Putra Santuni Anak Yatim

Evakuasi para korban dilakukan pihak syahbandar bersama warga. Empat nelayan itu dilarikan ke Puskesmas Raas. ”Kondisi kapal rusak parah dengan kerugian materi ditaksir hingga puluhan juta rupiah. Tapi, beruntung nakhoda dan ABK semuanya selamat,” jelasnya.

Kasubbaghumas Polres Sumenep AKP Widiarti menerangkan, Polsek Raas telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Mereka melakukan pendataan, mengamankan barang bukti, dan mengantarkan korban ke puskesmas.

Norsa mengalami luka pada bagian pinggang. Syaiful luka bakar di kedua tangan dan kaki serta luka lecet di bagian wajah. Sementara Jumadi luka dalam di bagian pungggung. Sedangkan Hosen luka lecet di tangan kiri dan luka robek bagian pelipis mata kiri.

”Barang bukti yang sementara diamankan seperti kompor gas yang rusak, tabung gas, dan potongan kayu perahu yang hancur,” jelasnya.

Baca Juga :  Pemdes Gapura Tengah Gelar Bimtek SID Digdaya

Sementara itu, Pj Kades Brakas Raas Ali Wafa menyampaikan, adanya kompor dan peralatan dapur lain di perahu nelayan merupakan hal lumrah. Barang-barang itu sebagai bekal yang disiapkan untuk keperluan melaut. Sebab, nelayan bisa melaut sampai berbulan-bulan.

Ali mengungkapkan, nelayan tidak hanya melaut di sekitar perairan Raas. Mereka ada yang menangkap ikan hingga perairan Irian Jaya. Menurut dia, membawa kompor dan tabung gas terbilang modren.

Dulu, kata dia, nelayan kadang membawa kayu bakar ke tengah laut. ”Bekal nelayan biasanya lengkap. Sekali berangkat, biasanya baru pulang setelah tiga bulan,” jelasnya.

Dirinya tidak menampik bahwa perahu yang digunakan bukan perahu besar. Tapi, bagi nelayan ini hal biasa. ”Kalau sekarang perahu sudah pakai mesin. Tiga bulan sudah pulang. Kalau dulu hanya pakai layar, sekali berangkat bisa 10 bulan,” ungkap Ali. (jun)

SUMENEP, Jawa Pos Radar Madura – Suara ledakan mengoyak suasana pagi Pelabuhan Brakas, Kecamatan/Pulau Raas, Sumenep, sekitar pukul 05.30 kemarin (13/3). Perahu Motor (PM) Sumber Barokah hancur saat ditambatkan di jembatan pelabuhan.

Perahu itu berantakan saat hendak digunakan melaut oleh Norsa, 40, bersama tiga rekannya. Tiga anak buah kapal (ABK) itu Syaiful, 34; Hosen, 28; dan Jumadi, 25. Norsa selaku nakhoda perahu putih kombinasi biru dan tiga rekannya itu berasal dari Desa Brakas, Kecamatan Raas.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Tapi keempat nelayan mengalami luka dan perahu rusak berat.


Kepala Syahbandar Wilayah Kepulauan Raas Sunanto menyampaikan, ledakan terjadi diduga akibat tabung gas LPG yang meledak. Sebelum terjadi ledakan, Syaiful hendak menyalakan mesin perahu. Setelah mesin menyala, ada percikan api yang mengenai tabung gas.

Mengingat penempatan tabung gas dengan mesin perahu yang terlampau dekat. Ledakan mengubah perahu menjadi puing-puing dan berserakan di air. Empat nelayan itu seketika terpental dan tercebur ke laut.

Baca Juga :  KPU Jatim: PSU Harus Sesuai Regulasi

Evakuasi para korban dilakukan pihak syahbandar bersama warga. Empat nelayan itu dilarikan ke Puskesmas Raas. ”Kondisi kapal rusak parah dengan kerugian materi ditaksir hingga puluhan juta rupiah. Tapi, beruntung nakhoda dan ABK semuanya selamat,” jelasnya.

Kasubbaghumas Polres Sumenep AKP Widiarti menerangkan, Polsek Raas telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Mereka melakukan pendataan, mengamankan barang bukti, dan mengantarkan korban ke puskesmas.

- Advertisement -

Norsa mengalami luka pada bagian pinggang. Syaiful luka bakar di kedua tangan dan kaki serta luka lecet di bagian wajah. Sementara Jumadi luka dalam di bagian pungggung. Sedangkan Hosen luka lecet di tangan kiri dan luka robek bagian pelipis mata kiri.

”Barang bukti yang sementara diamankan seperti kompor gas yang rusak, tabung gas, dan potongan kayu perahu yang hancur,” jelasnya.

Baca Juga :  Sambut Hari Menanam Pohon Nasional, RZ Tanam 100 Pohon di Romben Guna

Sementara itu, Pj Kades Brakas Raas Ali Wafa menyampaikan, adanya kompor dan peralatan dapur lain di perahu nelayan merupakan hal lumrah. Barang-barang itu sebagai bekal yang disiapkan untuk keperluan melaut. Sebab, nelayan bisa melaut sampai berbulan-bulan.

Ali mengungkapkan, nelayan tidak hanya melaut di sekitar perairan Raas. Mereka ada yang menangkap ikan hingga perairan Irian Jaya. Menurut dia, membawa kompor dan tabung gas terbilang modren.

Dulu, kata dia, nelayan kadang membawa kayu bakar ke tengah laut. ”Bekal nelayan biasanya lengkap. Sekali berangkat, biasanya baru pulang setelah tiga bulan,” jelasnya.

Dirinya tidak menampik bahwa perahu yang digunakan bukan perahu besar. Tapi, bagi nelayan ini hal biasa. ”Kalau sekarang perahu sudah pakai mesin. Tiga bulan sudah pulang. Kalau dulu hanya pakai layar, sekali berangkat bisa 10 bulan,” ungkap Ali. (jun)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/