SUMENEP – Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Kota Sumenep kemarin (13/3). Akibatnya, ada tujuh titik kerusakan yang disebabkan oleh amukan angin di wilayah Kota Keris.
Hujan deras bersamaan dengan angin puting beliung itu terjadi sejak pukul 13.00 dan menyebabkan beberapa kerusakan. Data sementara yang masuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, enam pohon tumbang dan beberapa bangunan rusak akibat angin kencang tersebut.
”Tapi data ini belum valid. Kemungkinan nanti masih akan bertambah karena mungkin banyak yang belum melapor,” jelas Kepala BPBD Sumenep Abd. Rahman Riadi.
Lokasi pohon tumbang tersebut di Jalan KH Mansyur, Desa Pangarangan; Perumahan Satelit Permai di Desa Pabian; Jalan Adipoday, Desa Kolor; Desa Pamolokan; dan Jalan Kartini, Kelurahan Kepanjin.
Pohon yang tumbang tersebut menyebabkan beberapa ruas jalan macet. Selain itu, pohon tumbang di Jalan KH Mansyur juga menyebabkan pengendara motor luka. Yakni, Darus, 57, warga Desa Pamolokan, Kecamatan Kota Sumenep.
Darus tertimpa pohon saat melintas di lokasi pohon tumbang. Korban pulang dari masjid menuju rumah dari timur ke barat. Jarak rumah ke masjid sekitar 200 meter.
Akibat tertimpa pohon itu dia terluka di kepala bagian belakang, bahu, dan punggung. ”Sekarang korban masih dirawat di rumah sakit karena luka yang diderita,” jelas Rahman.
Pohon tumbang juga menyebabkan beberapa bangunan rusak. Selain akibat tertimpa pohon, bangunan rusak juga disebabkan oleh angin kencang. Seperti yang terjadi pada Toko D dan R di Jalan Adirasa, Desa Kolor. Atap parkiran toko tersebut roboh dan menimpa beberapa kendaraan bermotor yang ada di bawahnya.
Beruntung tidak ada korban jiwa dari kejadian ini. ”Robohnya waktu angin kencang-kencangnya tadi. Tiba-riba ada bunyi brak..!!! Saya lihat, sepeda sudah roboh tertimpa atap parkiran,” kata Rudi, 32, saksi mata di tempat kejadian.
BPBD Sumenep masih melakukan pendataan terhadap kerusakan yang disebabkan angin puting beliung ini. Hingga pukul 17.30 hujan masih mengguyur wilayah Kota Sumenep.