PAMEKASAN – Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) beraudiensi dengan Ketua DPRD Sumenep Herman Dali Kusuma Selasa (13/2). Audiensi yang digelar tertutup itu membahas nasib para jamaah haji asal Sumenep, terutama yang dari kepulauan.
Ketua IPHI Sumenep KH Mahfud Rahman mengatakan, keberadaan asrama haji sangat dibutuhkan di Kota Sumekar. Sebab, daerah ini sangat luas. Jamaah haji tidak saja datang dari daratan, tapi juga dari kepulauan. ”Kalau ke Surabaya kan terlalu jauh. Jadi, kami pandang di Sumenep ini perlu ada asrama haji sekaligus miniatur Kakbah,” kata Mahfud.
Jika asrama haji dibangun di Sumenep, akan menjadi satu-satunya di Pulau Garam. Sebab, saat ini empat kabupaten di Madura sama-sama tidak memiliki asrama haji. Asrama haji yang ada hanyalah di Surabaya.
Menanggapi hal tersebut, Herman menyambut baik harapan IPHI. Tetapi, menurut dia, pihaknya tidak bisa serta merta menyetujui. Sebab, pembangunan asrama haji menjadi wewenang pihak eksekutif.
”Kalau misalnya eksekutif mengajukan anggaran ke DPRD tentang pembangunan asrama haji, kami bisa mengkajinya,” jelasnya. ”Kalau memang diperbolehkan secara aturan, kita anggarkan,” tambahnya.
Politkus PKB itu menyebut, keberadaan asrama haji sangat penting bagi masyarakat Sumenep, khususnya yang tinggal di kepulauan. Mereka yang hendak berangkat atau pulang dari Tanah Suci bisa menginap di asrama haji. Pada saat yang lain, asrama tersebut juga bisa menjadi tempat penyuluhan bagi warga Sumenep tentang rangkaian ibadah haji.
”Tujuannya, menjaga kemabruran jamaah haji dari pergi hingga datang. Termasuk, bisa menjadi tempat penyuluhan dan bimbingan,” tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi juga mengaku didatangi oleh pengurus IPHI. Menurut Fauzi, pada prinsipnya kalau untuk kemaslahatan umat, pihaknya tidak keberatan. Hanya, dia perlu mengkaji apakah pemerintah kabupaten diperbolehkan membangun asrama haji atau tidak.
”Selama regulasinya memang ada, misalnya di kabupaten lain dengan nomenklatur yang bisa dibuat, kami tidak ada masalah,” kata Fauzi. ”Yang penting, buat kami adalah bagaimana memfasilitasi jamaah haji, terutama yang berasal dari kepulauan,” tukasnya.