SUMENEP – Rencana pembangunan sport center di Desa Gunggung, Kecamatan Batuan, masih buram. Hingga saat ini, dana pembangunan yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) itu belum sampai ke daerah.
Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Carto menyampaikan, pihaknya sudah dua kali ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Tujuannya, mencari tahu kejelasan realisasi anggaran pembangunan sport canter itu.
”Sudah beberapa kali rapat kami dengan staf Kemenpora, hanya diminta sabar,” ungkapnya kemarin (12/9).
Carto mengungkapkan, pada 2019 ini, pemerintah pusat akan memberikan anggaran Rp 20 miliar untuk pembanguan sport center. Namun, sampai saat ini belum ada memorandum of understanding (MoU) antara pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep dan Kemenpora.
”Cuma dijanji-janjiin aja, tapi masih belum ada,” ujarnya.
Padahal, kata Carto, Pemkab Sumenep sudah menghabiskan anggaran Rp 5 miliar untuk menyediakan lahan pembangunan sport center. Anggaran itu digunakan untuk menguruk lahan. Dari 7,5 hektare lahan yang dipersiapkan, 5 hektare lainnya sudah diuruk.
”Intinya, kalau mau mendapat bantuan seperti kabupaten lain, harus menyiapkan lahan dulu dan harus lahan jadi. Artinya, kalau sawah, ya harus diuruk dulu,” katanya.
Anggota DPRD Sumenep Syaiful Bari meminta Pemkab Sumenep mendesak pemerintah pusat agar bantuan itu direalisasikan. Apalagi, Pemkab sumenep sudah mengeluarkan anggaran Rp 5 miliar untuk biaya pengurukan. ”Pemkab harus menjemput bola dan diminta segera merealisasikan,” pintanya.
Politikus PPP itu menegaskan, sarana dan prasarana keolahragaan di Kabupaten Sumenep sudah menjadi kebutuhan. Hal itu bertujuan mendongkrak prestasi Kota Keris di pentas keolahragaan.
Dia berharap, dengan adanya sport center, prestasi keolahragaan di Kabupaten Sumenep meningkat. ”Jika memang bantuan itu dari pusat dan sudah dianggarkan untuk Sumenep, segera diurus untuk kemudian direalisasikan,” tandasnya. (jup)