SUMENEP – Pembangunan Bandar Udara (Bandara) Trunojoyo Sumenep terus dilanjutkan. Tahun ini dana yang disiapkan pemerintah pusat mencapai Rp 25 miliar. Anggaran tersebut separo lebih kecil dibanding yang dibutuhkan, yakni Rp 50 miliar.
Sebagaimana tertera di laman SIRUP LKPP, dana Rp 25 miliar itu untuk pekerjaan lanjutan pembangunan gedung terminal. Anggaran tersebut melekat di Kementerian Perhubungan. Proses tendernya, sebagaimana disebutkan di laman itu, akan digelar mulai Maret dan pekerjaannya ditargetkan tuntas pada November 2019.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas III Trunujoyo Sumenep Indra Triyantono mengatakan, anggaran Rp 25 miliar tidak cukup untuk menyelesaikan terminal. Sebab, kebutuhannya jauh lebih besar, yakni Rp 50 miliar. ”Tapi, karena anggarannya muncul Rp 25 miliar, kemungkinan tidak selesai,” kata Indra.
Sesuai rencana, terminal baru bandara akan dibangun dua lantai. Karena itu, terminal tersebut butuh sarana lift dan eskalator. Dua angkutan vertikal ini kemungkinan tidak bisa dibangun tahun ini. ”Ada lift-nya, tapi karena anggarannya terbatas belum diturunkan. Ada eskalatornya juga. Tapi juga belum dibangun tahun ini,” tegasnya.
Pembangunan terminal baru, menurut dia, agar penumpang bisa lebih nyaman. Setelah selesai, ruang tunggu penumpang akan lebih luas. Ruang check-in juga lebih lebar dari yang tersedia saat ini. Termasuk, jika saat ini hanya satu lantai, ke depan akan menjadi dua lantai. ”Karena anggaran terbatas, terpaksa kita maksimalkan yang lantai satu dulu,” imbuhnya.
Ditanya kapan akan digelar pembangunan lanjutan terminal tersebut, Indra mengaku tidak bisa memastikan. Sebab, pihaknya tidak punya wewenang mengurus masalah konstruksi atau pembangunan fasilitas bandara. ”Kita tidak mengurusi lelang, semuanya dari pusat,” pungkasnya.