SUMENEP-Angin puyuh yang sebelumnya menerjang empat desa di dua kecamatan, Rabu siang (13/3) kembali mengamuk. Sedikitnya 25 rumah di perkotaan dilaporkan rusak dan delapan pohon tumbang. Sapuan puting beliung tersebut juga menyebabkan dua warga dirujuk ke rumah sakit.
Amatan RadarMadura.id, semula hujan disertai angin mengguyur kawasan perkotaan. Tiba-tiba, pusaran angin muncul dan menyapu rumah dan pepohonan. Akibatnya pohon besar di Jalan KH Mansyur, Jalan Adi Poday, Turma Bangsa, Kartini, dan Jalan Semanggi tumbang.
Ambruknya pepohonan tersebut sempat mengganggu masyarakat pengguna jalan. Untungnya, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep sigap. Sejumlah petugas turun jalan menggergaji dan membersihkan pohon yang tumbang.
Berdasar data sementara yang dirilis BPBD Sumenep, puting beliung yang berputar kencang di kawasan perkotaan menyebabkan 25 rumah warga rusak dan delapan pohon tumbang. Termasuk, melukai dua penduduk.
“Yang saya tahu namanya Darus (25), warga Desa Pamolokan mengalami luka pasca tertimpa pohon tumbang. Satu orang lagi tertimpa plafon toko. Identitasnya masih kami cari tahu. Yang jelas, keduanya sudah dirujuk ke rumah sakit,” kata Kepala BPBD Sumenep, R Abd Rahman Riadi.
Menurut R Abd Rahman Riadi, 25 Rumah yang rusak terletak di Desa Pamolokan, Pangarangan, Kepanjin, Bangselok, Pajagalan, dan Kolor. “Tim BPBD masih melakukan pendataan. Kemungkinan, jumlah rumah yang rusak diprediksi bertambah,” pungkasnya. (Ubay Shabaro)