SUMENEP – Kabupaten Sumenep memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan. Selain bentang alam yang indah, banyak hewan endemik Kota Keris yang layak dijual. Misalnya, kakaktua jambul kuning di Pulau Masalembu dan dan kuncing busok di Pulau Raas.
Sebelumnya kucing dengan bulu abu-abu itu hidup di alam liar. Namun saat sangat sulit menemukan di habitat asalnya. Rata-rata sudah dipelihara oleh warga. ”Awalnya, pusat kucing busok ini di Desa Ketupat, Pulau Raas,” kata Misaji, asal Desa Ketupat, Selasa (11/12).
Menurut Misaji, tidak semua orang di Pulau Raas memiliki kucing busok. Sejak beberapa tahun terakhir, kucing busok digamari oleh pencinta kucing. Tidak heran jika harganya cukup tinggi. Kucing yang sudah besar dihargai Rp 1 juta. Sementara kucing remaja Rp 500 ribu dan anakan Rp 300 ribu.
”Istilah di sini bukan dijual, tapi ganti uang pakan selama memelihara,” terang Misaji. Menurut Misaji, memelihara kucing busok memerlukan biaya. Sebab, sejak kecil harus dikasih susu. Perawatan kucing busok tidak mudah. Kucing tersebut harus dijaga dan diberi kalung. Sebab, jika tidak akan dimakan induknya. ”Kalungnya terserah. Biasanya dari kain,” kata Misaji.
Dia menjelaskan, sekitar tiga bulan lalu, ada sekelompok orang yang datang ke Pulau Raas untuk meneliti kucing dengan mata kuning tersebut. Itu bukan kali pertama. Sebelumnya, sudah ada warga yang berkunjung ke Raas hanya ingin tahu kucing tersebut. ”Saya kurang tahu juga asalnya,” akunya. (c2)