SUMENEP, Jawa Pos Radar Madura – Nurhasan tidak bisa menahan air mata ketika menceritakan ayahnya, Karno. Anak buah kapal (ABK) perahu motor Cinta Kembar itu hilang kontak dalam pelayaran dari Pelabuhan Kalianget Minggu (7/8).
Selain Karno, 60, di perahu motor itu ada Tolak, 55, dan Sukarto, 55. Ketiganya warga Desa Arjasa, Kecamatan Arjasa, Sumenep. Mereka berlayar dari Pelabuhan Kalianget Minggu sekitar pukul 03.00. ”Biasanya Senin, sekitar subuh itu sudah sampai perahunya dan nelepon kalau sudah tambat di dermaga,” terang Nurhasan kemarin (11/8).
Dia menuturkan, pada Minggu sore keluarganya masih bisa dihubungi melalui Tolak. Saat itu, ketiga awak perahu masih berada di sekitar perairan Raas. Setelah itu sudah tidak bisa lagi.
”Ke timurnya itu kan sudah perairan Goa-Goa dan sinyal memang tidak ada di sana. Awalnya kami mengira macet atau sedang ada masalah apa dengan mesinnya,” lanjut dia sembari menahan tangis.
Setelah dua hari tidak ada kabar, keluarga mulai bingung. Bahkan, sempat menghubungi orang-orang yang dikenalnya di sekitar Pulau Kangean. Namun, tidak ada tanda-tanda baik. Mereka tidak mengetahui keberadaan perahu motor Cinta Kembar bersama ketiga awaknya.
Dari Kalianget, perahu motor Cinta Kembar mengangkut bahan bangunan. Di antaranya, genting, semen, dan keramik. Nurhasan berharap, mereka selamat dan segera ditemukan.
Kasihumas Polres Sumenep AKP Widiarti menyatakan, saat ini sudah diterjunkan petugas Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan serta polair. Mereka bergerak menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) untuk melakukan pencarian.
”Kami sudah menurunkan tim untuk melakukan pencarian. Kami berharap, mereka selamat. Ya, kita tunggu saja perkembangannya,” terang Widi. (di/luq)