SUMENEP – Fikri, 22, warga Desa Bangkal, Kota Sumenep, tewas tenggelam di dam atau bendungan Asta Katandur, Minggu (11/3). Selain Fikri, satu korban lainnya juga tenggelam dan hingga Minggu sore (11/3) belum ditemukan.
Menurut Saiful Bahri, saksi mata di lokasi kejadian, Fikri bersama tiga temannya. Yaitu Salim, 22, dan Danil, 22, warga Desa Kebunan serta Roni, 21, warga Desa Pamolokan. Mereka datang ke dam Asta Katandur sekitar pukul 07.00.
Mereka menenggak minuman keras (miras) oplosan di bekas musala dekat dam. Tidak berselang lama, Fikri menceburkan diri ke dam untuk mandi. Botol berisi miras juga tercebur ke dam.
Fikri yang berada di air saat itu mencoba mengambil botol minuman tersebut. Sayangnya, dia tidak sanggup berenang karena arus air sangat deras. Salim ikut menceburkan diri ke dam untuk mengambil botol miras tersebut.
Nahas, Salim dan Fikri juga terbawa arus air. Panik, Roni yang melihat dua temannya tenggelam ikut menceburkan diri ke dam. Namun dia juga tidak mampu melawan arus air yang kuat. Dia pun tenggelam.
”Terus saya (Saiful Bahri, Red) dipanggil oleh anak-anak pramuka. Katanya, anak-anak muda yang minum itu tenggelam. Tapi saya hanya bisa menolong Roni. Yang dua sudah hilang,” ujarnya.
Setelah dilakukan pencarian, tim SAR berhasil menemukan mayat Fikri yang tersangkut batu di Desa Kacongan, Kota Sumenep. Tim SAR dibantu warga dan pihak kepolisian mengangkat mayat Fikri dan membawanya ke RSUD dr Moh. Anwar untuk dilakukan otopsi.
”Jarak dari lokasi tenggelam ke lokasi penemuan sekitar satu kilometer. Saat ditemukan, korban bernama Fikri sudah tidak bernyawa,” ungkap Kapolsek Kota Sumenep AKP Widiarti. Setelah dilakukan otopsi, jenazah Fikri diantar ke rumah duka di Desa Bangkal, Kecamatan Kota Sumenep.