SUMENEP – Pasar hewan terpadu di Desa Pakandangan Sangra, Kecamatan Bluto, Sumenep, hingga kemarin belum dikelola dengan baik. Pasar yang dibangun dengan biaya lebih dari Rp 2,3 miliar itu tidak diminati pedagang.
”Pasar hewan ini belum dikelola dengan maksimal. Belum ada daya tarik bagi pedagang untuk datang ke sini,” ucap Moh. Aliudin, 46, salah seorang pedagang sapi. Menurut dia, pedagang sapi rugi datang ke pasar tersebut. Sebab, kondisi pasar sepi.
Untuk diketahui, pasar hewan di Kecamatan Bluto itu direncanakan beroperasi pada 2015. Namun, rencana tersebut meleset. Sebab, pasar baru beroperasi pada 2016. Pembangunan pasar tersebut menyedot dana Rp 2,3 miliar dari APBN dan Rp 200 juta dari Pemprov Jatim.