SUMENEP – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Jamik mencuri perhatian masyarakat. Sebab, kegiatan itu juga dihadiri warga binaan Rutan Kelas II-B Sumenep. Para narapidana membacakan salawat diiringi musik hadrah.
Ada 20 napi yang dilibatkan pada kegiatan tersebut. Antara lain, tujuh penabuh gendang, 1 pelantun salawat, dan 12 orang lainnya berperan sebagai penari. Persiapan untuk tampil pada acara tersebut dilakukan sejak dua pekan sebelumnya.
Kepala Rutan Kelas II-B Sumenep Beny Hidayat yang diwakili Staf Kesatuan Pengamanan Rutan Teguh menyampaikan, kegiatan itu merupakan program asimilasi dari rutan. Warga binaan yang terpilih sudah memenuhi syarat dari lembaga pemasyarakatan. Napi yang tampil harus memiliki keterampilan.
”Ada seleksi dari kami. Tanpa berbekal keterampilan, mereka tidak mungkin kami izinkan tampil di sini,” jelasnya.
Kesempatan itu juga dimanfaatkan keluarga warga binaan. Beberapa warga menyambangi para napi dengan membawa makanan. Ada 20 petugas rutan yang mengawal mereka. Setelah tampil, warga binaan digiring kembali ke rutan.
Ketua Takmir Masjid Agung Sumenep Husen Satriawan menyampaikan, para napi tampil luar biasa. Menyandang status hukum sebagai narapidana tidak menyurutkan niat mereka untuk aktif berpartisipasi merayakan kegiatan mulia.
Menurut Husen, beberapa warga binaan juga membantu perbaikan masjid. Pihaknya merasa sangat terbantu. Juga menghemat biaya. Kesadaran mereka untuk melakukan kegiatan positif menepis anggapan jelek masyarakat kepada para tahanan. ”Bisa saja manusia menilai jelek. Padahal, di mata Allah SWT mereka berhati mulia,” ucapnya. (c3)