SUMENEP – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep memiliki program unggulan berupa Desa Tangguh Bencana (Destana). Program itu bertujuan membangun kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana. Baik kekeringan longsor, banjir, anging puting beliung, dan bencana alam lainnya.
Saat ini empat desa tengah digenjot oleh BPBD untuk menerapkan program itu. Di antaranya Desa Pragaan Laok, Kecamatan Pragaan; Desa Langsar, Kecamatan Saronggi; dan Desa Payudan Daleman, Kecamatan Guluk-Guluk. Tiga desa tersebut berkenaan dengan tanah longsor. Sementara Desa Sendir, Kecamatan Lenteng berkaitan dengan bencana banjir.
”Pada 2017 ini Sumenep bakal mengikutkan Desa Kertasada untuk Destana tingkat Jawa Timur,” kata Kepala BPBD Sumenep Abd. Rahman Riadi. Program Destana ini untuk mewujudkan tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat dalam hal penanggulangan bencana. Sebab, masyarakat merupakan pihak yang terdampak langsung.
SUMENEP – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep memiliki program unggulan berupa Desa Tangguh Bencana (Destana). Program itu bertujuan membangun kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana. Baik kekeringan longsor, banjir, anging puting beliung, dan bencana alam lainnya.
Saat ini empat desa tengah digenjot oleh BPBD untuk menerapkan program itu. Di antaranya Desa Pragaan Laok, Kecamatan Pragaan; Desa Langsar, Kecamatan Saronggi; dan Desa Payudan Daleman, Kecamatan Guluk-Guluk. Tiga desa tersebut berkenaan dengan tanah longsor. Sementara Desa Sendir, Kecamatan Lenteng berkaitan dengan bencana banjir.
”Pada 2017 ini Sumenep bakal mengikutkan Desa Kertasada untuk Destana tingkat Jawa Timur,” kata Kepala BPBD Sumenep Abd. Rahman Riadi. Program Destana ini untuk mewujudkan tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat dalam hal penanggulangan bencana. Sebab, masyarakat merupakan pihak yang terdampak langsung.
