SUMENEP – Akhirnya Bupati Sumenep A. Busyro Karim memenuhi tuntutan liaison officer (LO) Festival Keraton dan Masyarakat Adat ASEAN (FKMA) V 2018. Orang nomor satu di Sumenep itu memberikan tambahan Rp 250 ribu untuk para LO. Dengan demikian, jika dikumulatifkan dengan honor Rp 250 ribu yang dikeluarkan disparbudpora, berarti total bayaran yang diterima LO Rp 500 ribu.
Sebelum penyerahan uang tambahan, para LO diajak makan siang di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Sumenep Jumat siang (9/11). Kepada para LO bupati berterima kasih karena menjadi bagian dari kesuksesan FKMA. Baginya, tambahan Rp 250 ribu tersebut bukanlah honor, tetapi lebih sebagai uang transportasi. ”Ini tambahannya dari uang pribadi saya,” kata Busyro.
Dia menjelaskan, sebenarnya para LO itu tidaklah semenderita sebagaimana tersebar di media massa dan media sosial. Sebab, selain mendapatkan honor Rp 250 ribu yang dari APBD, para LO juga mendapat tip dari para raja yang hadir di FKMA V.
”Padahal, uang tipnya itu banyak dari raja-raja. Tapi, itu tidak pernah dimunculkan. Ada yang sudah beli HP baru dan semacamnya. Ini yang harus dikroscek. Kalau ada apa-apa, jangan hanya satu sisi,” tegas Busyro.
Sementara itu, Kepala Disparbudpora Sufiyanto mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa memberikan tambahan honor dari APBD. Sebab, di APBD hanya tertera Rp 250 ribu dan sudah diserahkan pekan lalu. Karena itu, disparbudpora menyerahkan kebijakan sepenuhnya kepada bupati. ”Itu karena bapak punya kebijakan secara pribadi merasa perlu ditambah,” katanya.
Salah seorang LO FKMA V Ach. Choirul Ramadani mengaku berterima kasih atas tambahan uang tersebut. Meski disadari tambahan Rp 250 ribu belum sebanding dengan tugas LO selama FKMA V lima hari kerja. Jika dibagi rata, berarti per hari LO mendapat honor Rp 100 ribu. Angka itu lebih rendah daripada honor LO swasta yang biasanya mencapai Rp 300 ribu per hari.
”Kalau dihitung dengan beban kerja, menurut kami, kurang. Tapi, ya bagaimana lagi kalau apresiasi bupati seperti ini, kami harus terima. Kami berterima kasih sekali,” tukasnya.